Senin, Januari 19, 2009

SEPAKBOLA INDONESIA DAN ASIA



SEPAKBOLA INDONESIA DAN ASIA

Penggila sepak bola tanah air kembali akan menyaksikan pertandingan internasional dalam rangka kualifikasi Piala Asia 2011. Timnas Indonesia berada di grup B bersama dengan kesebelasan kuat di Asia yaitu Australia, Kuwait dan Oman. Memperhatikan lawan-lawan yang akan dihadapi, mungkin kita harus sudah mempersiapkan diri untuk menerima kenyataan akan tersisih di penyisihan grup. Ini bukanlah pandangan pesimis tetapi realistis, mengingat kekuatan kesebelasan Indonesia saat ini.

Masih segar dalam ingatan publik sepakbola Indonesia hasil pertandingan di Piala AFF 2008, yang hanya diikuti oleh team-team Asia Tenggara. Dimana timnas Indonesia gagal di babak semifinal setelah kalah melawan Thailand. Lebih menyedihkan lagi, didua pertandingan semifinal tersebut Indonesia gagal mencetak sebuah gol-pun. Gol untuk team kita adalah hasil gol bunuh diri pemain Thailand.

Untuk kualifikasi Piala Asia 2011 mari kita lihat selintas peta kekuatan kesebelasan yang berada digrup B tersebut:

1. Australia
Setelah bergabung ke grup Asia, Australia menjadi salah satu kesebelasan yang disegani di wilayah ini. Bahkan pada Piala Dunia (World Cup) 2006 yang lalu team ini lolos ke Jerman mewakili Asia. Pemainnya juga banyak yang bermain untuk klub di daratan Eropah, dimana kompetisinya sudah terjamin kualitasnya.
Walaupun belum lama ini pelatih Australia menyampaikan bahwa dalam menghadapi Indonesia dia tidak akan menurunkan pemain yang bermain di Eropah, tetapi cukup dengan pemain yang bermain di kompetisi lokal saja. Itu tidak berarti team Indonesia menjadi lebih gampang menghadapinya. Untuk kesebelasan lokal-pun mereka cukup kuat, bahkan Sydney United adalah finalis Piala Champions Asia untuk tahun 2008 dan juga ikut serta pada pertandingan kejuaraan antar klub dunia yang berlangsung di Jepang belum lama ini.

2. Kuwait
Belum hilang dari ingatan bagaimana negara ini pernah mewakili Asia pada Piala Dunia di Spanyol tahun 1982, dan tampil cukup baik disana. Prestasi terakhir tim Kuwait adalah semifinal Piala Teluk 2009, sebelum dikalahkan oleh kesebelasan Arab Saudi.
Ini menandakan bahwa kesebelasan Kuwait tetap merupakan suatu tim yang kuat dan sulit untuk dikalahkan oleh Indonesia.

3. Oman
Oman juga adalah salah satu team dari Timur Tengah. Prestasi paling anyar dari kesebelasan ini adalah juara Piala Teluk 2009 setelah mengalahkan Arab Saudi di final dengan adu penalti yang berlangsung pada Sabtu, 17 Januari 2009 di Oman.
Melihat sejarah kesebelasan Indonesia dalam menghadapi kesebelasan dari Timur Tengah, maka menghadapi Oman juga bagi Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah.

4. Indonesia
Di era tahun enam puluhan mungkin kesebelasan Indonesia cukup disegani di Asia, tapi tidak sekarang. Bahkan untuk tingkat regional Asia Tenggara sekalipun kesebelasan Indonesia sudah masuk kelas dua, dibawah Thailand, Vietnam dan Singapura.
Ini tentunya buah dari kompetisi yang kurang baik. Walaupun kita punya kompetisi SuperLiga dan Copa Indonesia, tetapi ternyata tidak ada korelasinya dengan kemajuan kesebelasan nasional Indonesia. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya; banyaknya pemain asing dalam satu klub, ketergantungan klub pada Pemda dan faktor pengurus PSSI.

a. Banyaknya pemain asing dalam satu klub.
Kehadiran pemain asing di kompetisi antar klub memang sangat diperlukan diantaranya agar pemail lokal dapat menimba ilmu dari pemain asing tersebut dan juga memberikan hiburan tersendiri bagi penggemar sepak bola. Tapi dengan hadirnya 5 (lima) pemain asing yang dapat dimainkan dalam satu klub disetiap pertandingan menyebabkan pemain lokal jarang dimainkan.
Akibatnya pemain lokal yang merupakan cikal bakal pemain nasional berkurang kesempatannya untuk tampil mengasah kemapuan. Sehingga pemain-pemain yang terpilih menjadi pemain nasional-pun kualitasnya tidak teruji secara maksimal.

b. Ketergantungan klub pada Pemda
Ini adalah fenomena menarik dari Indonesia, dimana Pemerintah Daerah (Pemda) ikut campur dalam menangani klub sepak bola, terutama dalam bentuk pendanaan yang diambil dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Bahkan tidak jarang pejabat Pemda duduk sebagai pengurus inti klub di daerahnya.
Akibat ketergantungan ini, klub menjadi tidak profesinal. Selalu bergantung pada dana yang dikucurkan oleh pemda setempat. Dilain pihak dana yang diambil dari uang rakyat tersebut tidak pernah dipertanggung jawabkan secara transparan.
Mungkin ini yang disebut dengan simbiosis mutualisme, dimana satu dengan yang lain saling menguntungkan. Klub mendapat kucuran dana, sang pejabat juga ikut basah kena kucurannya. Seharusnyalah kedua pihak tersebut melepaskan diri.
Biarkan klub menjalankan organisasinya secara profesional, yang diharapkan akan mengahasilkan pemain yang profesional pula dan bermuara pada dihasilkannya pemain-pemain lokal yang berkualitas. Biarkan Pemda bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

c. Pengurus Induk Organisasi Sepakbola Indonesia (PSSI).
Mungkin di dunia hanya di Indonesia seorang terpidana dan sedang berada di dalam penjara dapat bertahan bahkan dipertahankan menjadi ketua suatu organisasi publik. Bahkan para pengurus yang lain dengan berbagai alasan membela dan mempertahankan sang ketua yang jelas-jelas seorang terpidana.
Bagaimana mungkin orang yang berada di dalam penjara, dengan segala keterbatasannya, dapat melaksanakan manajemen organisasi dengan baik. Atau mungkin Indonesia sudah tidak memiliki lagi tokoh lain yang mampu sehingga sang terpidana tetap harus dipertahankan, walaupun dengan rasa malu kepada dunia luar, atau mungkin juga kita sudah kehilangan rasa itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar