Selasa, Februari 23, 2010

Prakiraan PIALA DUNIA 2010




Prakiraan Piala Dunia Afrika Selatan 2010




Drawing Piala Dunia telah digelar di Cape Town International Convention Centre, Afrika Selatan. Acara yang dilangsungkan Jumat, 4 Desember 2009 dipandu oleh Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke dan aktris Charlize Theron, dimana 32 negara dibagi dalam delapan grup. Partai pertama antara Afrika Selatan melawan Meksiko akan digelar 11 Juni 2009.

Delapan tim yang menjadi unggulan dalam drawing kali ini adalah: Afrika Selatan (tuan rumah, Afrika), Brasil (Juara dunia 5 kali, Amerika Selatan), Argentina (juara dunia 2 kali, Amerika Selatan), Italia (Juara dunia 4 kali/juara bertahan, Eropa), Jerman (juara dunia 3 kali, Eropa), Spanyol (juara Eropa 2008, Eropah), Inggris (juara dunia 1 kali, Eropah) dan Belanda (dua kali finalis piala dunia, Eropa).

Pembagian Grup
Grup A Afrika Selatan, Meksiko,Uruguay, Perancis
Grup B Argentina, Nigeria, Korea Selatan, Yunani
Grup C Inggris, Amerika Serikat, Aljazair, Slovenia
Grup D Jerman, Australia, Serbia, Ghana
Grup E Belanda, Denmark, Japan, Kamerun
Grup F Italia, Paraguay, Selandia Baru, Slovakia
Grup G Brasil, Korea Utara, Pantai Gading, Portugal
Grup H Spanyol, Swiss, Honduras, Chile

Karena di Piala Dunia akan bertemu kesebelasan-kesebelasan terbaik dari seluruh dunia, yang mewakili benua (Konfederasi Sepakbola), maka akan terlihat kualitas sepakbola berdasarkan kompetisi yang berjalan ditiap-tiap konfederasi. Jika diurutkan berdasarkan kompetisi yang berjalan adalah konfederasi Eropah, Amerika Selatan, Afrika, Amerika Utara dan Asia.

Prakiraan

Grup A : Afrika Selatan, Meksiko, Uruguay, Perancis
Di grup ini bercokol tim dari Benua Afrika (Afrika Selatan/tuan rumah), benua Eropah (Prancis) dan dua wakil dari benua Amerika 'Selatan' (Meksiko dan Uruguay).
Dalam pembagian pool yang menjadi unggulan di pool ini adalah tuan rumah Afrika Selatan, karena posisi sebagai tuan rumah bukan berdasarkan prestasi kesebelasannya.
Diperkirakan yang akan maju kebabak berikutnya dari grup ini adalah Prancis dan Meksiko dengan kuad hitam Afrika Selatan.

Grup B : Argentina, Nigeria, Korea Selatan, Yunani
Grup ini berisi tim dari empat benua; Amerika (Selatan), Afrika, Asia dan Eropah. Persaingan untuk lolos kebabak berikutnya terutama adalah Argentina dan Yunani dengan kuda hitam Nigeria.

Grup C : Inggris, Amerika Serikat, Aljazair, Slovenia
Jika tidak ada hal luar biasa dari grup ini kemungkinan yang akan maju adalah Inggris dan Amerika Serikat. Sedang Aljazair dan Slovenia mungkin cukup puas sampai penyisihan grup.

Grup D : Jerman, Australia, Serbia, Ghana
Jerman juara dunia 3(tiga) kali masih terlalu kuat bagi tim lain di grup ini. Sebagai pendamping akan bersaing ketat Serbia dan Ghana.

Grup E : Belanda, Denmark, Japan, Kamerun
Dari grup ini Belanda dan Denmark kemungkinan yang akan lolos ke babak berikut. Belanda dengan hasil sempurna dipenyisihan zona, masih terlalu kuat bagi tim lain. Denmark akan bersaing ketat dengan Kamerun untuk mendapatkan satu tempat untuk lolos kebabak berikut.

Grup F : Italia, Paraguay, Selandia Baru, Slovakia
Dari grup ini favorit yang akan lolos adalah tim Italia, juara dunia 4 kali sekaligus juara bertahan, dan Paraguay, wakil dari Amerika Selatan.

Grup G : Brasil, Korea Utara, Pantai Gading, Portugal
Brasil yang pernah menjadi juara dunia 5 (lima) kali, jelas menjadi favorit untuk lolos kebabak kedua. Sedang pendampingnya diperkirakan adalah tim Portugal, dengan bintangnya Cristiano Ronaldo..

Grup H : Spanyol, Swiss, Honduras, Chile
Spanyol yang juara Eropah tahun 2008 dan meraih hasil sempurna dibabak kualifikasi, kemungkinan akan lolos dengan mudah. Sedang yang akan menjadi pendamping ang adalah Swiss atau Chile.

Sekali lagi ini hanyalah prakiraan saja, sedang hasil sebenarnya akan kita saksikan nanti di lapangan hijau pada waktunya.

Senin, Februari 01, 2010

Mengganti Password Gmail

Mengganti "Password" Gmail

Untuk mengganti password Gmail, terkadang kita mengalami kendala, karena menu/informasi untuk ganti password tidak ditampilkan langsung dilayar pertama.

Berikut ini adalah langkah untuk mengganti password pada Gmail.
1. Buka alamat gmail kita.
2. Klik "Setelan", dipojok kanan atas layar.
3. Klik "Akun dan Impor"
4. Di bawah ada 'Ubah setelan akun'. Klik "Setelan Akun Google"
5. Setelan Pribadi. Keamanan. Klik "Mengubah Sandi Anda"
6. Ganti Sandi. Kita sudah dapat mengganti "Password Lama" dengan Password yang baru.
7. Klik "Simpan"

Demikianlah langkah-langkah untuk mengganti Password di Gmail.
Selamat mencoba

SUBNETTING


SUBNETTING
Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.

Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID.
Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID.

Dua alasan utama melakukan subnetting:
1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.

2. Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.

RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32 -bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
· Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
· Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.


Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2.

Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24. Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0., /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

1. Subnetting Pada IP Address Class C
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan: Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid?
Langsung dibuat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet ; Host Pertama ; Host Terakhir ; Broadcast
192.168.1.0 ; 192.168.1.1 ; 192.168.1.62 ; 192.168.1.63
192.168.1.64 ; 192.168.1.65 ; 192.168.1.126 ; 192.168.1.127
192.168.1.128 ; 192.168.1.129 ; 192.168.1.190 ; 192.168.1.191
192.168.1.192 ;192.168.1.193 ; 192.168.1.254 ; 192.168.1.255

Dengan konsep dan teknik yang sama, kita bisa melanjutkan untuk subnet mask yang lain.

2. Subnetting Pada IP Address Class B
Berikutnya melakukan subnetting untuk IP address class B. Untuk CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (counter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Kita coba untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet ; Host Pertama ; Host Terakhir ; Broadcast
172.16.0.0 ; 172.16.0.1 ; 172.16.63.254 ; 172.16.63.255
172.16.64.0 ; 172.16.64.1 ; 172.16.127.254 ; 172.16.127.255
172.16.128.0 ; 172.16.128.1 ; 172.16.191.254 ; 172.16.191.255
172.16.192.0 ; 172.16.192.1 ; 172.16.255.254 ; 172.16.255.255

Berikutnya satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet ; Host Pertama ; Host Terakhir ; Broadcast
172.16.0.0 ; 172.16.0.1 ; 172.16.0.126 ; 172.16.0.127
172.16.0.128 ; 172.16.0.129 ; 172.16.0.254 ; 172.16.0.255
172.16.1.0 ; 172.16.1.1 ; 172.16.1.126 ; 172.16.1.127
… .... ... ...
172.16.255.128 ; 172.16.255.129 ; 172.16.255.254 ; 172.16.255.255

3. Subnetting Pada IP Address Class A
Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet Host Pertama Host Terakhir Broadcast
10.0.0.0 ; 10.0.0.1 ; 10.0.255.254 ; 10.0.255.255
10.1.0.0 ; 10.1.0.1 ; 10.1.255.254 ; 10.1.255.255
… ... ... ...
10.254.0.0 ; 10.254.0.1 ; 10.254.255.254 ; 10.254.255.255
10.255.0.0 ; 10.255.01 ; 10.255.255.254 ; 10.255.255.255


REFERENSI
Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.