Minggu, Juli 25, 2010

Seni Berbicara


SENI BERBICARA
Kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja.
Rahasia-rahasia komunikasi yang baik.


Buku “SENI BERBICARA Kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja. Rahasia-rahasia komunikasi yang baik” ini ditulis oleh Larry King pembawa acara Larry King Live di CNN, salah satu program televisi kabel di Amerika.

Kita melakukannya setiap hari, tetapi berbicara kepada orang-orang –khususnya kepada orang-orang yang tidak kita ketahui- kerap kali menjadi tantangan yang menyiutkan nyali. Larry King, yang telah bercakap-cakap dengan beragam orang, membeberkan rahasianya tentang berkomunikasi dengan yakin dan efektif dalam segala macam situasi.

Pada buku ini, penulis memberikan banyak tip yang akan membantu pembaca menguasai seni bercakap-cakap dalam setting sosial maupun profesional. Ia menunjukkan kepada kita cara memecah kebekuan dengan orang-orang yang masih asing, apa yang harus dikatakan pada saat pesta perkawinan ataupun acara pemakaman, bagaimana menjual diri Anda sendiri kepada calon majikan- atau mewawancarai seseorang calon karyawan. Penulis memberikan rahasianya kepada kita bila kita harus tampil di radio atau televisi, dan bagaimana menyelamatkan diri bila keseleo lidah.
.
Sebagian besar orang sukses adalah pembicara-pembicara yang sukses, demikian juga sebaliknya. Ada delapan hal yang dimiliki pembicara terbaik, yaitu :
1. Mereka memandang suatu hal dari sudut yang baru, mengambil titik pandang yang tak terduga pada subjek yang umum.

2. Mereka mempunyai cakrawala luas. Mereka memikirkan dan membicarakan isu-isu dan pengalaman luas di luar kehidupan mereka sehari-hari.

3. Mereka antusias, menunjukkan minat besar pada apa yang mereka perbuat dalam kehidupan mereka dan pada apa yang anda katakan pada kesempatan itu.

4. Mereka tidak pernah membicarakan diri mereka sendiri.

5. Mereka sangat ingin tahu. Para pembicara terbaik selalu ingin tahu tentang segala hal. Itulah sebabnya mereka pandai mendengarkan dan selalu mempelajari sesuatu yang baru. Mereka ingin lebih mengetahui tentang apa yang anda katakan.

6. Mereka memberi ketegasan. Mereka berusaha menempatkan diri pada posisi anda untuk memahami apa yang anda katakan.

7. Mereka mempunyai selera humor. Dan mereka tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri. Sungguh, konvensasionalis terbaik sering mengisahkan pengalaman lucu mereka sendiri.

8. Mereka mempunyai gaya bicara sendiri.

Dengan buku ini, andapun dapat belajar berkomunikasi dengan keyakinan dan kemudahan yang telah membuat Larry King terkenal diseluruh dunia sebagai pakar berbicara.

Judul Buku : SENI BERBICARA
Pengarang : LARRY KING
Penerbit : PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Tahun : 2003

Kamis, Juli 22, 2010

Resensi Buku : RADICAL MARKETING


RADIKAL MARKETING

Judul Buku : RADICAL MARKETING
Penulis : Sam Hill & Glenn Rifkin
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama


Pemasaran (Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam jagat bisnis, marketing adalah nyawa. Tanpa marketing bagaimana bisa sebuah perusahaan men-deliver produknya kepada para calon pelanggan dan memperoleh pendapatan (uang) untuk melanjutkan eksistensi perusahaan untuk jangka panjang.

Dalam buku Radical Marketing, pembaca diajak untuk mengupas perbedaan antara pemasaran tradisional dan pemasaran radikal, dan bagaimana pemasar-pemasar radikal menaklukan pasar dan para pesaingnya. Sam Hill dan Glenn Rifkin memaparkan perusahaan-perusahaan yang menempuh cara tidak lazim dalam menerapkan strategi marketing. Dan ternyata mereka mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik.

Pemasaran radikal memiliki garis merah dengan pemasaran tradisional. Sam dan Glenn menarik garis tersebut dalam dalam 3 hal faktor pembeda yaitu :
1. Pemasar radikal memiliki ikatan-ikatan yang sangat intim dengan audiens tertentu.
2.Berfokus pada pertumbuhan dan ekspansi dibandingkan meraup keuntungan jangka pendek.
3.Anggaran pemasaran pada perusahaan yang menerapkan pemasaran radikal jauh lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang menerapkan pemasaran tradsional

Dalam buku ini Sam Hill dan Glenn Rifkin memberikan 10 (sepuluh) kaidah bagi perusahaan-perusaahan yang menggunakan pemasaran radikal :

1. CEO harus memiliki fungsi pemasaran.
CEO pemasar radikal tidak pernah mendelegasikan tanggung jawab pemasaran. Dalam hal ini, perusahaan memiliki CMO langsung yaitu Chief Marketing Officer untuk langsung bertanggung jawab bersangkutan dengan pemasaran.

2. Departemen pemasaran adalah bagian yang ramping.
Pastikan bahwa departemen pemasaran yang dari awalnya kecil dan datar, dan harus dipertahankan tetap kecil dan datar. CEO tidak harus membiarkan lapisan manajemen bertumbuh begitu besar sehingga memperbesar jarak mereka dari pasar.

3. Temukan suara-suara pelanggan di luar sana.
Pemasar radikal menyadari keuntungan yang didapatkan dari interaksi langsung dengan pelanggan.

4. Gunakan riset pasar secara hati-hati.
Pemasar radikal lebih menyukai teknik akar rumput.

5. Pekerjakan karyawan berjiwa misionaris yang optimis.
Pemasar radikal tidak memiliki pemasar, mereka memiliki misionaris.

6. Mencintai dan menghargai pelanggan.
Para pemasar radikal mengakui bahwa para pelanggan inti bertanggung jawab uuntuk banyak sekali keberhasilan perusahaan mereka.

7. Ciptakan suatu komunitas pelanggan.
Pemasar radikal mendorong pelanggan mereka memikirkan diri mereka sebagai komunitas, dan memikirkan merk sebagai pemersatu komunitas tersebut.

8. Pikirkan kembali bauran pemasaran.
Sebagai contoh, pemasar radikal menggunakan iklan direct marketing dengan ciri-ciri kampanye iklan yang singkat dan bersasaran.

9. Ide-ide gila adalah sebuah keharusan.
Hasil dari suatu pikiran yang tidak lumrah. Ide yang tidak biasa menjadi kekuatan rahasia dari pemasar radikal.

10. Setialah terhadap merk.
Pemasar radikal obsesif tentang keterpaduan merk, dan mereka terpatok pada mutu.

Itulah kesepuluh kaidah dari pemasaran radikal
Buku ini ditulis berdasarkan studi kasus terhadap 10 perusahaan ( The Grateful Dead, Providian financial, Harley Davidson, The Iams Company, NBA, Snap on Tools, Virgin Atlantic Airways, EMC Corp, Harvard Business School dan Boston Beer Company ) yang dianggap sukses menggunakan pemasaran radikal untuk meningkatkan nilai perusahaan (coorporate value). Marketer yang radikal merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi dengan cara mengadopsi petuah radical marketing.

Meskipun situasi dan kondisi bisnis di negara kita berbeda dengan negara di mana 10 (sepuluh) perusahaan tersebut berasal, namun banyak hal yang dapat kita pelajari dari mereka. Paling tidak setelah membaca buku ini, kita semakin yakin bahwa kreativitas (inovasi) masih terus menjadi faktor hidup matinya sebuah bisnis.

Untuk menambah wawasan dalam marketing, buku ini menjadi bacaan wajib bagi para marketer.