Liburan dengan keluarga tahun baru 2010LIBURAN NATAL 2009 dan TAHUN BARU 2010
Liburan Natal 2009 dan tahun Baru 2010 kali ini kami isi dengan pulang kampung ke Talun Kenas, Deli Serdang Sumatera Utara, sekitar 25 km dari kota Medan. Setelah sekitar dua tahun tidak pulang kampung, perlu juga untuk bersilaturahmi dengan keluarga, terutama ibu yang sudah sepuh.
Jika semula rencana pulang ke Medan dengan kendaraan pribadi, sehubungan dengan beberapa alasan, akhirnya diputuskan pulang ke Medan dengan pesawat. Harga tiket pesawat sudah melambung tinggi, maklum libur Natal dan Tahun Baru. Karena yang akan berangkat sejumlah 5 orang, maka diusahakan mencari tiket yang terjangkau kantong. Setelah beberapa kali menghubungi airline yang terbang ke Medan akhirnya didapat tiket pergi dan pulang dengan pesawat Lion Air.
Liburan Natal 2009 dan tahun Baru 2010 kali ini kami isi dengan pulang kampung ke Talun Kenas, Deli Serdang Sumatera Utara, sekitar 25 km dari kota Medan. Setelah sekitar dua tahun tidak pulang kampung, perlu juga untuk bersilaturahmi dengan keluarga, terutama ibu yang sudah sepuh.
Jika semula rencana pulang ke Medan dengan kendaraan pribadi, sehubungan dengan beberapa alasan, akhirnya diputuskan pulang ke Medan dengan pesawat. Harga tiket pesawat sudah melambung tinggi, maklum libur Natal dan Tahun Baru. Karena yang akan berangkat sejumlah 5 orang, maka diusahakan mencari tiket yang terjangkau kantong. Setelah beberapa kali menghubungi airline yang terbang ke Medan akhirnya didapat tiket pergi dan pulang dengan pesawat Lion Air.
Terbang dengan Lion AirSaat keberangkatan-pun tiba, Selasa 22 Desember 2009 sekitar jam 9.30 WIB kami berangkat dari rumah di Bekasi ke Bandara Sukarno-Hatta dengan taksi. Setelah tawar menawar dengan pengemudi taksi, dicapai kesepakatan harga Rp 160.000,- dengan biaya tol ditanggung oleh penumpang. Cuaca yang kurang bersahabat, hujan gerimis dari pagi, menyebabkan kemacetan sehingga tiba di bandara sekitar pukul 11.50 WIB. Langsung check in, karena jadwal keberangkatan pesawat adalah jam 12.30 WIB.
Pesawat take off di bandara Sukarno-Hatta dan landing di Polonia Medan dengan mulus.
Kerinduan untuk pulang kampung kali ini lebih karena keinginan untuk bertemu Nini (Nenek)-nya anak-anak yang sudah sepuh, yang sudah tidak mau jika diajak ke Jakarta. Kesempatan pulang kampung ini juga adalah kesempatan anak-anak bertemu dengan saudara-saudaranya yang lain, baik yang berada di Talun Kenas maupun yang berada di daerah lain (Duri-Riau dan Payakumbuh-Sumbar) yang juga akan pulang kampung kali ini. Sehingga diharapkan mereka dapat tetap saling kenal walaupun saling berjauhan dan jarang bertemu.
Anak-anak sedang memberi makan ayam di rumah nini di Talun KenasKarena lama liburan ada sekitar dua minggu, sedang Talun Kenas bukanlah daerah wisata melainkan daerah pertanian, maka untuk mengisi waktu libur kita harus jalan ke daerah lain. Selama liburan kami mengunjungi beberapa daerah wisata yang ada di sekitar Medan dan Sumatera Utara umumnya, diantaranya :
Pantai Sibiru-biru
Sibiru-biru
Sibiru-biru dikenal dengan pemandian alamnya yaitu Lau (Sungai) Seruai, yang berlokasi sekitar satu kilometer dari Pekan Sibiru-biru. Air yang mengalir masih cukup jernih demikian juga pasir yang berada didalamnya. Pemandian alam ini dapat bertahan hingga kini karena masih dipertahankannya batu-batuan yang ada dialiran sungai. Berbeda dengan kondisi Lau Seruai yang berada disebelah hilirnya, dimana semua batu-batu telah diambil sehingga sungai hanya seperti parit besar dan airnya menjadi keruh. Karena masih ada batu-batuan tersebut, deru aliran air sungai masih bisa dinikmati. Anak-anak bisa bermain air dan pasir dengan suka cita di air yang masih jernih..
Panen jeruk di Berastagi
Berastagi
Kota Berastagi mungkin sudah cukup dikenal di Indonesia umumnya dan di Sumatera Utara pada khususnya. Jika orang Jakarta mengisi waktu liburnya di Puncak, maka orang Medan punya Berastagi sebagai kota tujuan berlibur. Udara yang sejuk dan pemandangan alam yang cukup indah menjadi daya tarik bagi pengunjung. Di kota ini juga banyakdijual buah-buahan yang berasal dari daerah setempat, seperti: jeruk, markisa, terong jepang dan lain-lain. Juga banyak dijual sayur-sayuran terutama sayur kol dan kentang, serta beraneka ragam bunga yang indah. Udara yang sejuk di Berastagi memang sangat cocok untuk tempat beristirahat dari kesibukan kota yang melelahkan.
Kota Berastagi mungkin sudah cukup dikenal di Indonesia umumnya dan di Sumatera Utara pada khususnya. Jika orang Jakarta mengisi waktu liburnya di Puncak, maka orang Medan punya Berastagi sebagai kota tujuan berlibur. Udara yang sejuk dan pemandangan alam yang cukup indah menjadi daya tarik bagi pengunjung. Di kota ini juga banyakdijual buah-buahan yang berasal dari daerah setempat, seperti: jeruk, markisa, terong jepang dan lain-lain. Juga banyak dijual sayur-sayuran terutama sayur kol dan kentang, serta beraneka ragam bunga yang indah. Udara yang sejuk di Berastagi memang sangat cocok untuk tempat beristirahat dari kesibukan kota yang melelahkan.
Air terjun Sipiso-piso di daerah Tongging
Tongging
Tongging berada persis di tepi Danau Toba, masuk dalam wilayah Kabupaten Karo. Disini terdapat banyak keramba ikan emas / mujair. Dipinggir danau pengunjung juga bebas memancing dan menangkap ikan dengan jala atau tanggok (durung).
Aliran air terjun Sipiso-piso bermuara ke danau Toba disekitar Tongging. Di muara sungai tersebut banyak sekali terdapat ikan Siporas (kaperas). Saking banyaknya hingga untuk mendapatkannya begitu mudah, hanya dengan memasukkan tanggok dialiran muara tersebut kemudian diangkat, maka kemungkinan besar ikan siporas akan didapat. Besar ikan siporas tersebut kira-kira sebesar dua jari tangan. Sepanjang sore hari terlihat banyak pengunjung yang menyempatkan diri untuk turun kemuara sungai untuk menangkap ikan.
Untuk tempat menginap disini tersedia beberapa tempat penginapan sederhana yang juga menyediakan makanan.
Walaupun saya berasal dari Sumatera Utara, tapi ini adalah perjalan pertama saya ke Tongging.
Parapat
Parapat, mungkin adalah tempat yang paling terkenal diantara tempat yang berada dipinggir danau Toba. Bahkan sudah cukup dikenal di seantero Indonesia dan manca negara. Karena sudah menjadi tujuan wisata sejak dulu, maka sudah banyak terdapat hotel berbintang dan penginapan lain yang lebih sederhana.
Di Parapat pengunjung dapat berenang di danau Toba, dimana lokasi berenang telah ditentukan. Juga tersedia took-toko souvenir, bila pengunjung ingin mendapatkan cendera mata yang bertajuk danau Toba.
Dari tempat ini pengunjung juga dapat melanjutkan perjalanan menyeberang ke Pulau Samosir. Satu hal yang paling mencolok dari danau Toba adalah telah hilangnya pepohonan pinus yang dulu tumbuh subur dipinggir danau, sekarang yang tersisa hanya padang tandus dan batu cadas gunung.
Itulah beberapa daerah wisata yang ada di Sumatera Utara yang sempat kami kunjungi selama libur Natal 2009 dan Tahun Baru 2010.
Akhirnya kami kembali ke Jakarta hari Jumat tgl. 8 Januari 2010, terbang dengan Lion Air. Berangkat dari Medan jam 22.25 WIB, karena inilah tiket paling murah saat itu. Tiba di bandara Sukarno Hatta Jakarta sekitar pukul 00.30 WIB hari Sabtu tgl. 9 Januari 2010. Pesawat mendarat di terminal 3 bandara, suasana bandara sudah sangat sepi. Setelah mengambil bagasi, kami melanjutkan perjalanan pulang ke Bekasi dengan menumpang taksi, karena bus bandara belum ada, dan tiba di rumah sekitar pukul 02.30 WIB.
Tongging berada persis di tepi Danau Toba, masuk dalam wilayah Kabupaten Karo. Disini terdapat banyak keramba ikan emas / mujair. Dipinggir danau pengunjung juga bebas memancing dan menangkap ikan dengan jala atau tanggok (durung).
Aliran air terjun Sipiso-piso bermuara ke danau Toba disekitar Tongging. Di muara sungai tersebut banyak sekali terdapat ikan Siporas (kaperas). Saking banyaknya hingga untuk mendapatkannya begitu mudah, hanya dengan memasukkan tanggok dialiran muara tersebut kemudian diangkat, maka kemungkinan besar ikan siporas akan didapat. Besar ikan siporas tersebut kira-kira sebesar dua jari tangan. Sepanjang sore hari terlihat banyak pengunjung yang menyempatkan diri untuk turun kemuara sungai untuk menangkap ikan.
Untuk tempat menginap disini tersedia beberapa tempat penginapan sederhana yang juga menyediakan makanan.
Walaupun saya berasal dari Sumatera Utara, tapi ini adalah perjalan pertama saya ke Tongging.
Parapat
Parapat, mungkin adalah tempat yang paling terkenal diantara tempat yang berada dipinggir danau Toba. Bahkan sudah cukup dikenal di seantero Indonesia dan manca negara. Karena sudah menjadi tujuan wisata sejak dulu, maka sudah banyak terdapat hotel berbintang dan penginapan lain yang lebih sederhana.
Di Parapat pengunjung dapat berenang di danau Toba, dimana lokasi berenang telah ditentukan. Juga tersedia took-toko souvenir, bila pengunjung ingin mendapatkan cendera mata yang bertajuk danau Toba.
Dari tempat ini pengunjung juga dapat melanjutkan perjalanan menyeberang ke Pulau Samosir. Satu hal yang paling mencolok dari danau Toba adalah telah hilangnya pepohonan pinus yang dulu tumbuh subur dipinggir danau, sekarang yang tersisa hanya padang tandus dan batu cadas gunung.
Itulah beberapa daerah wisata yang ada di Sumatera Utara yang sempat kami kunjungi selama libur Natal 2009 dan Tahun Baru 2010.
Akhirnya kami kembali ke Jakarta hari Jumat tgl. 8 Januari 2010, terbang dengan Lion Air. Berangkat dari Medan jam 22.25 WIB, karena inilah tiket paling murah saat itu. Tiba di bandara Sukarno Hatta Jakarta sekitar pukul 00.30 WIB hari Sabtu tgl. 9 Januari 2010. Pesawat mendarat di terminal 3 bandara, suasana bandara sudah sangat sepi. Setelah mengambil bagasi, kami melanjutkan perjalanan pulang ke Bekasi dengan menumpang taksi, karena bus bandara belum ada, dan tiba di rumah sekitar pukul 02.30 WIB.
