Kamis, Januari 29, 2009

Indonesia Vs Australia, 0-0


Kamis, 29 Januari 2009 Jakarta, Kompas

Budi Sudarsono, Talaohu Abdul Musafri, dan Boaz Solossa mengukir peluang emas untuk membobol gawang Australia yang turun dengan tim lapis kedua pada laga penyisihan Grup B Piala Asia 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (28/1). Namun, semua kans itu terbuang percuma karena penyelesaian akhir yang buruk. Pertandingan pun berakhir seri 0-0.

Satu perubahan besar dilakukan Pelatih Indonesia Benny Dollo, yang memasang striker TA Musafri, menggantikan Bambang Pamungkas yang harus duduk di bangku cadangan. Bermain dengan mengandalkan kecepatan dan serangan balik, Indonesia lebih banyak menciptakan peluang dibandingkan dengan ”The Socceroos” yang bermain lambat untuk memancing pemain Indonesia keluar dari barisan pertahanan.

Peluang pertama diraih Indonesia pada menit-menit awal lewat Firman Utina. Namun, bola Firman dari luar kotak penalti tepat mengarah ke pelukan kiper Eugen Galekovic. Hanya beberapa saat kemudian, tuan rumah kembali mendapatkan peluang lewat sundulan Musafri. Sayang, sundulan pemain Persiba Balikpapan ini terlalu lemah.
Pada menit ke-35, menerima umpan terobosan dari Budi, Musafri melakukan akselerasi menembus pertahanan Australia. Ia tinggal berhadapan dengan kiper Galekovic, tetapi bola menyamping tipis di kanan gawang.

Salah umpan
Australia yang menurunkan pemain-pemain kurang berpengalaman bukannya tidak berusaha menyerang. Akan tetapi, tim asuhan Pim Verbeek ini melakukan banyak salah umpan saat mendekati pertahanan Indonesia sehingga jarang menyulitkan kiper Markus Horison.
Memasuki babak kedua, Australia mengubah pola dengan mempercepat tempo, sementara pola permainan tuan rumah tak berubah. Alhasil, Indonesia tetap produktif mencetak peluang, di antaranya melalui kerja sama Budi dan Boaz. Budi mendapat peluang emas lagi, sekaligus kans terbaik Indonesia, saat punya ruang menanduk bola umpan Musafri di muka gawang Galekovic. Teriakan kecewa lagi-lagi terdengar di tribune pendukung Indonesia karena bola dengan mudah dijinakkan Galekovic.

Untuk mempertajam serangan, Benny menarik Musafri dan memasukkan Elie Aiboy serta mengganti Boaz dengan Bambang Pamungkas. Terakhir, Erol Iba masuk menggantikan Budi, dan tetap tiada gol. Australia mengancam lewat Archie Thompson dan Paul Reid. Sama saja, bola sepakan Thompson diantisipasi Markus. Adapun bola tendangan bebas Reid melayang tipis di sisi kiri gawang Indonesia.

Benny Dollo berharap ada kemenangan karena tim asuhannya menciptakan banyak peluang dan mayoritas adalah kans mutlak yang seharusnya berbuah gol. Sementara itu, Pim Verbeek menyatakan, Indonesia termasuk tim yang sulit dikalahkan sehingga hasil seri cukup membuatnya puas.

Rabu, Januari 28, 2009

INDONESIA VS AUSTRALIA


KUALIFIKASI PIALA ASIA 2011
INDONESIA VS AUSTRALIA

Hari ini Rabu, 28 Januari 2009 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta akan berhadapan kesebelasan Indonesia menghadapi tim kuat Australia dalam kualifikasi grup B Piala Asia 2011. Ini merupakan pertandingan ke-dua bagi Indonesia, setelah pada pertandingan pertama bermain imbang tanpa gol dengan kesebelasan Oman di Muscat, Oman. Sementara untuk Australia ini merupakan pertandingan pertamanya.

Menghadapi Australia di Jakarta bukanlah pertandingan mudah bagi Indonesia walaupun pemain yang akan dihadapi hanya pemain yang bermain di kompetisi lokal Australia, tanpa pemain yang bermain di Eropah. Dengan keunggulan kualitas teknis dan postur tubuh yang tinggi besar, diperkirakan tim Australia akan menerapkan permainan bola atas dan umpan-umpan silang ke depan gawang. Tim Indonesia harus memanfaatkan faktor kelelahan, dimana mereka baru tiba lengkap di Jakarta sehari sebelum pertandingan, yang mungkin masih dirasakan pemain lawan. Tim besutan Bendol harus membangun kerjasama yang baik dan memanfaatkan kecepatan dalam permainan. Jangan sampai terbawa arus permainan lawan dan mudah kehilangan bola karena kontrol yang kurang baik. Di media massa, pelatih Bendol mengatakan timnya akan bermain menyerang dalam pertandingan kali ini. Seharusnyalah demikian, karena dalam sepak bola ada istilah ”menyerang adalah pertahanan terbaik”. Apalagi kali ini Indonesia bertindak sebagai tuan rumah, dimana puluhan ribu supporter akan memberikan dukungannya sepanjang pertandingan. Diharapkan dukungan ini akan lebih memompa semangat para pemain di tengah lapangan, sehingga Indonesia dapat meraih hasil maksimal.
Peluang : Indonesia 50, Australia 50

Senin, Januari 19, 2009

OMAN VS INDONESIA



OMAN VS INDONESIA

Hari ini Senin, 19 Januari 2009 timnas Indonesia akan memainkan pertandingan tandang pertama dalam kualifikasi Piala Asia 2011 menghadapi tuan rumah Oman. Delapan belas orang pemain telah dibawa ke Oman, mayoritas adalah bekas pemain yang mengikuti turnamen Piala AFF 2008, dimana pada saat itu Indonesia kalah dari kesebelasan Thailand di semifinal.

Kesebelasan Oman adalah juara Piala Teluk 2009 setelah mengalahkan Arab Saudi dengan adu penalti pada hari Sabtu, 17 Januari 2009. Sebelum ke final Oman terlebih dahulu menundukkan kesebelasan Qatar di semifinal. Melihat prestasi ini kelihatannya berat bagi timnas Indonesia untuk mengalahkan Oman yang bermain di kandang sendiri. Apalagi sejarah membuktikan bahwa setiap menghadapi tim-tim dari Timur Tengah kesebelasan Indonesia selalu mengalami kesulitan. Kalau pelatih Bendol mengatakan ”bola itu bulat” untuk memompa semangat anak asuhnya, memang tidak salah. Dan diharapkan para pemain berjuang semaksimal mungkin sehingga hasil yang diperoleh tidak mengecewakan.

Perkiraan pemain Indonesia
Kiper : Markus Horison
Belakang: Charis Yulianto, Ismen Sofyan, M.Robi, Ricardo Salempessy
Tengah : Firman Utina, Ponaryo Astaman, Isnan Ali, Arif Suyono
Depan : Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono

Peluang : Oman 60, Indonesia 40.

SEPAKBOLA INDONESIA DAN ASIA



SEPAKBOLA INDONESIA DAN ASIA

Penggila sepak bola tanah air kembali akan menyaksikan pertandingan internasional dalam rangka kualifikasi Piala Asia 2011. Timnas Indonesia berada di grup B bersama dengan kesebelasan kuat di Asia yaitu Australia, Kuwait dan Oman. Memperhatikan lawan-lawan yang akan dihadapi, mungkin kita harus sudah mempersiapkan diri untuk menerima kenyataan akan tersisih di penyisihan grup. Ini bukanlah pandangan pesimis tetapi realistis, mengingat kekuatan kesebelasan Indonesia saat ini.

Masih segar dalam ingatan publik sepakbola Indonesia hasil pertandingan di Piala AFF 2008, yang hanya diikuti oleh team-team Asia Tenggara. Dimana timnas Indonesia gagal di babak semifinal setelah kalah melawan Thailand. Lebih menyedihkan lagi, didua pertandingan semifinal tersebut Indonesia gagal mencetak sebuah gol-pun. Gol untuk team kita adalah hasil gol bunuh diri pemain Thailand.

Untuk kualifikasi Piala Asia 2011 mari kita lihat selintas peta kekuatan kesebelasan yang berada digrup B tersebut:

1. Australia
Setelah bergabung ke grup Asia, Australia menjadi salah satu kesebelasan yang disegani di wilayah ini. Bahkan pada Piala Dunia (World Cup) 2006 yang lalu team ini lolos ke Jerman mewakili Asia. Pemainnya juga banyak yang bermain untuk klub di daratan Eropah, dimana kompetisinya sudah terjamin kualitasnya.
Walaupun belum lama ini pelatih Australia menyampaikan bahwa dalam menghadapi Indonesia dia tidak akan menurunkan pemain yang bermain di Eropah, tetapi cukup dengan pemain yang bermain di kompetisi lokal saja. Itu tidak berarti team Indonesia menjadi lebih gampang menghadapinya. Untuk kesebelasan lokal-pun mereka cukup kuat, bahkan Sydney United adalah finalis Piala Champions Asia untuk tahun 2008 dan juga ikut serta pada pertandingan kejuaraan antar klub dunia yang berlangsung di Jepang belum lama ini.

2. Kuwait
Belum hilang dari ingatan bagaimana negara ini pernah mewakili Asia pada Piala Dunia di Spanyol tahun 1982, dan tampil cukup baik disana. Prestasi terakhir tim Kuwait adalah semifinal Piala Teluk 2009, sebelum dikalahkan oleh kesebelasan Arab Saudi.
Ini menandakan bahwa kesebelasan Kuwait tetap merupakan suatu tim yang kuat dan sulit untuk dikalahkan oleh Indonesia.

3. Oman
Oman juga adalah salah satu team dari Timur Tengah. Prestasi paling anyar dari kesebelasan ini adalah juara Piala Teluk 2009 setelah mengalahkan Arab Saudi di final dengan adu penalti yang berlangsung pada Sabtu, 17 Januari 2009 di Oman.
Melihat sejarah kesebelasan Indonesia dalam menghadapi kesebelasan dari Timur Tengah, maka menghadapi Oman juga bagi Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah.

4. Indonesia
Di era tahun enam puluhan mungkin kesebelasan Indonesia cukup disegani di Asia, tapi tidak sekarang. Bahkan untuk tingkat regional Asia Tenggara sekalipun kesebelasan Indonesia sudah masuk kelas dua, dibawah Thailand, Vietnam dan Singapura.
Ini tentunya buah dari kompetisi yang kurang baik. Walaupun kita punya kompetisi SuperLiga dan Copa Indonesia, tetapi ternyata tidak ada korelasinya dengan kemajuan kesebelasan nasional Indonesia. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya; banyaknya pemain asing dalam satu klub, ketergantungan klub pada Pemda dan faktor pengurus PSSI.

a. Banyaknya pemain asing dalam satu klub.
Kehadiran pemain asing di kompetisi antar klub memang sangat diperlukan diantaranya agar pemail lokal dapat menimba ilmu dari pemain asing tersebut dan juga memberikan hiburan tersendiri bagi penggemar sepak bola. Tapi dengan hadirnya 5 (lima) pemain asing yang dapat dimainkan dalam satu klub disetiap pertandingan menyebabkan pemain lokal jarang dimainkan.
Akibatnya pemain lokal yang merupakan cikal bakal pemain nasional berkurang kesempatannya untuk tampil mengasah kemapuan. Sehingga pemain-pemain yang terpilih menjadi pemain nasional-pun kualitasnya tidak teruji secara maksimal.

b. Ketergantungan klub pada Pemda
Ini adalah fenomena menarik dari Indonesia, dimana Pemerintah Daerah (Pemda) ikut campur dalam menangani klub sepak bola, terutama dalam bentuk pendanaan yang diambil dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Bahkan tidak jarang pejabat Pemda duduk sebagai pengurus inti klub di daerahnya.
Akibat ketergantungan ini, klub menjadi tidak profesinal. Selalu bergantung pada dana yang dikucurkan oleh pemda setempat. Dilain pihak dana yang diambil dari uang rakyat tersebut tidak pernah dipertanggung jawabkan secara transparan.
Mungkin ini yang disebut dengan simbiosis mutualisme, dimana satu dengan yang lain saling menguntungkan. Klub mendapat kucuran dana, sang pejabat juga ikut basah kena kucurannya. Seharusnyalah kedua pihak tersebut melepaskan diri.
Biarkan klub menjalankan organisasinya secara profesional, yang diharapkan akan mengahasilkan pemain yang profesional pula dan bermuara pada dihasilkannya pemain-pemain lokal yang berkualitas. Biarkan Pemda bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

c. Pengurus Induk Organisasi Sepakbola Indonesia (PSSI).
Mungkin di dunia hanya di Indonesia seorang terpidana dan sedang berada di dalam penjara dapat bertahan bahkan dipertahankan menjadi ketua suatu organisasi publik. Bahkan para pengurus yang lain dengan berbagai alasan membela dan mempertahankan sang ketua yang jelas-jelas seorang terpidana.
Bagaimana mungkin orang yang berada di dalam penjara, dengan segala keterbatasannya, dapat melaksanakan manajemen organisasi dengan baik. Atau mungkin Indonesia sudah tidak memiliki lagi tokoh lain yang mampu sehingga sang terpidana tetap harus dipertahankan, walaupun dengan rasa malu kepada dunia luar, atau mungkin juga kita sudah kehilangan rasa itu.

Sabtu, Januari 17, 2009

PEMILU 2009



“Pemilihan umum telah memanggil kita
Seluruh rakyat menyambut gembira
Hak demokrasi Pancasila
Hikmat Indonesia merdeka.

Pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya …”

Itulah penggalan lagu tentang pemilu di jaman orde baru yang setiap lima tahun sekali akan selalu terdengar nyaring, tetapi kini mungkin sudah dilupakan orang.

Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 tinggal menghitung hari, bahkan di televisi ditampilkan hitungan mundur hari H pemilu. Dimana saatnya rakyat Indonesia kembali menentukan wakil-wakilnya, baik di DPR, DPRD I, DPRD II dan DPD. Partai peserta pemilu kali ini diikuti oleh 38 (tiga puluh delapan) partai, untungnya anak sekolah tidak perlu menghafalkan nama-nama partai tersebut, suatu jumlah yang cukup besar dan memusingkan untuk diingat. Belum lagi caleg yang akan dipilih jumlahnya pasti jauh lebih besar lagi. Dengan dikeluarkannya keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) tentang yang memperoleh suara terbanyak, bukan lagi nomor urut seperti dahulu, yang berhak duduk sebagai anggota DPR / DPRD. Ini meningkatkan persaingan bukan lagi antar partai, tetapi juga antara sesama caleg dalam satu partai di area daerah pemilihan (dapil) yang sama. Singkatnya akan terjadi perang saudara dalam pemilu yang akan datang.

Kembali ke penggalan lagu di atas, ” Pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya ......”
Kali ini Rakyat Indonesia akan memilih 560 orang wakilnya di DPR dari 11.225 orang yang terdaftar dalam DCT (Daftar Calon Tetap) KPU (Komisi Pemilihan Umum). Ini berarti kurang dari 5% yang akan terpilih dan lebih 95% tidak terpilih. Oleh karenanya setiap caleg akan berjuang keras untuk mendapatkan kursi. Hal ini dapat dilihat dari dua perspektif, ekonomi dan sport.

a. Ekonomi
Dari perspektif ekonomi, pemilu kali ini akan membuat roda perekonomian lebih bergairah. Mengingat pemilu ini adalah pemilu dengan persaingan individu, bukan lagi hanya persaingan partai. Maka dana yang keluar tidak hanya dari kantong partai, tapi juga dari kantong masing-masing caleg. Lihat saja disepanjang jalan umum, dengan mudahnya ditemui baliho, spanduk atau umbul-umbul dengan gambar dan nama perorangan disamping nama partai. Hampir tidak lagi ditemukan dalam bentuk bendera partai saja seperti jaman dulu. Ini berarti industri percetakan dan sablon akan mengalami panen lima tahunan, tetapi dalam omset yang jauh lebih besar. Bila untuk kampanye; pembuatan baju kaos, spanduk, stiker dsb, masing-masing caleg DPR mengeluarkan dana 10 juta rupiah saja, maka total dana belanja kampanye para caleg tersebut lebih dari 100 Milyar rupiah. Ini belum lagi ditambah belanja kampanye oleh caleg-caleg untuk DPRD I dan DPRD II yang menyediakan 1.998 kursi (DPRD I) dan 16.270 kursi (DPRD II). Bila digabung belanja kampanye ini akan sangat besar, dan diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian lebih bergairah di kondisi krisis global ini.

b. Sport
Layaknya kompetisi liga Primer, maaf bukan Ligina, persaingan dalam memperoleh kursi akan berlangsung seru hingga detik-detik terakhir. Setiap calon akan berusaha mendekati para pemilih dengan segala cara. Disamping itu kemungkinan persaingan tidak sehat akan terjadi, dimana antar sesama caleg di setiap daerah pemilihan (dapil) baik antara caleg partai yang berbeda maupun dalam partai yang sama akan saling jegal. Iklan-iklan individu yang sudah terpasang banyak yang raib atau diganggu (vandalisme). Ini dilakukan agar iklan pesaing berkurang atau hilang dan spanduk diri sendiri terjaga sehingga pemilih tetap melihat wajah sang calon.
Kalau dahulu calon terpilih berdasarkan nomor urut, sehingga ada istilah caleg jadi (nomor urut kecil) dan ada caleg nomor sepatu yang hanya pasrah dan menunggu tanpa mau berbuat sesuatu, kali ini berbeda. Setiap caleg punya peluang yang sama, sehingga motivasi untuk mendapatkan kursi semakin membara, dan caleg-caleg tersebut merasa dirinya adalah kesebelasan MU di liga Primer yang punya peluang paling besar.
Diharapkan persaingan ini tidak akan menimbulkan pergesekan yang berujung kericuhan. Semua harus bersikap sportif, siapa yang terpilih silahkan bersyukur dan yang belum terpilih (jumlahnya akan jauh lebih besar) semoga dapat menerima dengan lapang dada.

Dan suara nyanyian ”Pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya ......” terdengar semakin sanyup.

Sabtu, Januari 10, 2009

SILSILAH YESUS DARI ADAM


SILSILAH YESUS DARI ADAM

Inilah silsilah Yesus, mulai dari Adam, seperti yang tertulis pada Alkitab Perjanjian Lama dan Baru. Dihitung dari Adam maka Yesus adalah keturunan yang ke 60 (enam puluh).

1
ADAM
930 tahun
Manusia Pertama
2
SET
912 tahun
3
ENOS
905 tahun
4
KENAN
910
5
MAHALALEEL
895 tahun
6
YARED
962 tahun
7
HENOKH
365 tahun
8
METUSALAH
969 tahun
Manusia Tertua
9
LAMEKH
777 tahun
10
NUH
950 tahun
Terjadinya Air Bah
11
SEM
600 tahun
12
ARPAKHSAD
438 tahun
13
SELAH
433 tahun
14
EBER
164 tahun
15
PELEG
239 tahun
16
REHU
239 tahun
17
SERUG
230 tahun
18
NAHOR
148 tahun
19
TERAH
205 tahun
20
ABRAM/ ABRAHAM
175 tahun
Bapa Orang Percaya
21
ISHAK
22
YAKUB
23
YEHUDA
24
PERES
25
HEZRON
26
RAM
27
AMINADAB
28
NAHASON
29
SALMON
30
BOAS
31
OBED
32
ISAI
33
DAUD
Raja II Israel
34
SALOMO
35
REHABEAM
36
ABIA
37
ASA
38
YOSAFAT
39
YORAM
40
UZIA
41
YOTAM
42
AHAS
43
HIZKIA
44
MANASYE
45
AMON
46
YOSIA
47
YEKHONYA
Pembuangan ke Babel
48
SEALTIEL
49
ZERUBABEL
50
ABIHUD
51
ELYAKIM
52
AZOR
53
ZADOK
54
AKHIM
55
ELIUD
56
ELEAZAR
57
MATAN
58
YAKUB
59
YUSUF
Suami Maria, ibu Yesus
60
YESUS


Sumber data:
Alkitab Perjanjian Lama; Kitab KEJADIAN
Alkitab Perjanjian Baru ; Kitab MATIUS

Selasa, Januari 06, 2009

TALUN KENAS



Demografi
Talun Kenas adalah ibu kota Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara. Jumlah penduduk Talun Kenas lebih kurang 2.000 orang dengan mayoritas dari suku sub etnis Batak Karo, selain itu juga ada Batak Toba, Simalungun dan Jawa. Suku Jawa adalah keturunan dari para pekerja kuli kontrak jaman Belanda ketika perkebunan tembakau dan kelapa sawit berjaya di Sumatera Utara.

Ekonomi
Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani; menanam padi di ladang, bersawah, kebun palawija dan pertanian lainnya. Buah Durian juga banyak dihasilkan dari tempat ini, tetapi hasil pertanian yang paling dikenal dari sini adalah pisang Barangan.
Pisang Barangan
Pisang Barangan adalah pisang dengan cita rasa dan aroma tersendiri dibanding pisang lainnya. Pisang ini tumbuh subur di Talun Kenas dan menjadi produk andalan bagi masyarakat setempat untuk dijual. Pemda Sumut melalui Dinas Pertanian Sumatera Utara membangun Terminal Agribisnis Pisang di Talun Kenas Deliserdang untuk membantu petani di kawasan itu meningkatkan harga jual Pisang Barangan yang cukup diminati konsumen di Jakarta dan Batam bahkan Malaysia. Dengan adanya pusat penjualan pisang itu diharapkan harga jual pisang petani mengalami kenaikan dibanding ketika saat menjual di kebun. Terminal itu juga diharapkan dapat meningkatkan mutu pisang petani karena teknik penyimpanan di terminal tersebut yakni dengan cara digantung akan menjaga kualitas pisang. Selama ini hasil panen pisang petani ditempatkan di tanah saja atau minimal di lantai semen sehingga kualitas pisang kurang baik yang ditandai banyak yang lecet/tergores dan kulit kotor dan bahkan mudah busuk sehingga pembeli melakukan penekanan harga beli.
Tetapi akhir-akhir ini kebun pisang Barangan tersebut banyak yang telah berubah menjadi kebun coklat (kakao) dan kebun kelapa sawit, yang mengakibatkan produksi pisang Barangan menurun secara drastis.

Pendidikan
Fasilitas pendidikan di desa ini ada; tiga buah SD (SD Negeri 101856, 101857 dan SD Inpres), satu buah SMP (SMP KAVRI) serta satu SMA PGRI. Sedang untuk kelas TK diadakan oleh komunitas Gereja (GBKP dan Katolik). Ada sebuah SMP Negeri, tetapi jaraknya yang sekitar 4 km, cukup jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki atau naik sepeda dari Talun Kenas. Sedang kendaraan umum tidak ada yang melewati sekolah tersebut. Ini mungkin kesalahan pejabat berwenang kala itu, karena mendirikan sekolah jauh dari desa, sehingga orangtua murid dari Talun Kenas enggan untuk menyekolahkannya ke SMP Negeri tersebut.

Wisata Rohani
Di daerah ini terdapat satu tempat wisata rohani kaum Katolik yang diberi nama Pertapaan Karmel. Lokasinya dari desa Talun Kenas sekitar 3 km, berada di tengah-tengah alam yang masih terjaga keasriannya, sehingga ketika mengadakan acara terasa lebih hikmat. Sekarang tempat ini sudah banyak dikunjungi sebagai tempat retreat oleh warga Medan sekitarnya dan juga ada yang datang dari Jakarta.

Di Talun Kenas mengalir sungai Belumai yang bermuara ke Selat Malaka. Dahulu sungai ini terkenal dengan ikan Jurung-nya, sejenis ikan bersisik berwarna perak mengkilap. Rasa ikan ini begitu nikmatnya dan disukai banyak orang, yang menyebabkan harganya menjadi sangat mahal dibanding ikan lain yang ada disini. Karena harga jualnya yang mahal, ikan ini ditangkap dengan segala cara; dipancing, dijala, disetrum dan termasuk menggunakan racun ikan, sehingga saat ini sangat sulit untuk mendapatkannya.
MEJUAH-JUAH KITA KERINA.

Jumat, Januari 02, 2009

Israel, Palestina (Hamas), Amerika dan Indonesia


Kamis, 1 Januari 2009 berita di Kompas online;
“Demo Israel, Ribuan Mahasiswa Palembang Segel KFC dan McDonalds.
PALEMBANG, KAMIS - Di hari pertama tahun 2009 ini, ribuan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Raden Patah Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (1/1) berunjukrasa di jalan-jalan protokol kota. Dalam aksi mengutuk serangan Israel ke Palestina itu, mahasiswa menyegel restoran franchise KFC dan McDonalds sebagai bentuk boikot produk AS dan Israel“.

Sungguh miris perasaan membaca berita tersebut, dengan alasan demi solidaritas untuk Palestina (Hamas) yang sedang berperang dengan Israel. Mahasiswa yang konon katanya adalah anak-anak yang berpikiran cerdas berbuat sesuatu yang sangat naïf. Lebih mengedepankan emosi daripada bersikap rasional, yang seharusnya lebih diutamakan.

KFC dan McD memang merk dagang dari Amerika, tapi yang berusaha di Indonesia adalah bangsa Indonesia sendiri, yang kemungkinan juga beragama yang sama dengan mereka. Mulai dari pemasok daging ayam, rempah-rempah dan para karyawannya adalah asli Indonesia. Bahkan tidak pernah dilihat ada bule yang menangani resto-resto tersebut. Lalu apa salahnya mereka dalam perang Israel-Palestina (Hamas), sehingga harus diserang dan diboikot. Mungkin alasan yang dari waktu ke waktu dipakai adalah bahwa Amerika selalu mendukung Israel dan sentimen keagamaan.

Kalau para mahasiswa tersebut mau memboikot produk Amerika mulailah dari diri sendiri; jangan lagi memakai Komputer, Mikrosoft, Linux, Internet dan celana jeans di manapun, karena semuanya berbau Amerika. Lakukan itu, atau para mahasiswa tersebut adalah orang-orang munafik yang tidak bisa bersikap konsisten, hanya bisa teriak-teriak membuat keributan. Dalam lingkup yang lebih luas mereka juga harus mau tidak naik pesawat kemana-mana, dalam rangka boikot tersebut.
Semoga sebagai mahasiswa, mulai sekarang agar selalu lebih mengedepankan rasionalitas dari pada emosi sesaat.