Senin, Februari 02, 2009

INDONESIA TUAN RUMAH PIALA DUNIA 2018/2022 ??


JAKARTA, KAMIS — “Indonesia secara resmi mengajukan proposal kepada FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Indonesia menantang Inggris, Jepang, Qatar, Rusia, Portugal, dan Spanyol. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mendaftarkan diri pada Senin (26/1) atau sehari sebelum batas waktu penutupan pendaftaran.
Indonesia sudah memenuhi salah satu syarat FIFA, yakni memiliki stadion berkapasitas lebih dari 80.000 penonton untuk pertandingan pembuka dan final. Stadion utama Gelora Bung Karno saat ini dapat menampung 88.000 suporter dan telah digunakan untuk turnamen internasional antara lain final Piala Asia 2007. "Ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang PSSI untuk kejuaraan Piala Dunia," sebut pernyataan PSSI. "Kami masih punya waktu 13 tahun mendatang, jadi mengapa kami tidak memberanikan diri mencalonkan diri sebagai tuan rumah?" kata Sekjen PSSI Nugraha Besoes seperti dikutip Reuters. Pesaing lainnya antara lain Australia, trio Belgia-Belanda-Luxemburg, Kanada, China, Meksiko, dan Amerika Serikat.
Tak satu pun negara di Amerika Latin boleh mengajukan diri sebagai tuan rumah di turnamen itu karena Brasil akan menjadi tuan rumah pada 2014. Negara-negara Afrika hanya boleh mendaftar untuk tuan rumah pada 2022.
Setelah menampung calon tuan rumah Piala Dunia, FIFA akan memberikan formulir penawaran sebagai tuan rumah dan berharap mendapatkan balasan paling lambat pada 16 Maret 2009. Kandidat tuan rumah harus memiliki sekurang-kurangnya 12 stadion dengan kapasitas penonton masing-masing 40.000 orang.
FIFA kemudian akan mengumumkan siapa yang berhak menjadi tuan rumah pada Desember 2010. Jika berhasil, Indonesia akan menjadi tuan rumah kedua di Asia setelah Jepang dan Korea Selatan bekerja sama menjadi tuan rumah turnamen tersebut pada 2002”. (AP)

Itulah salah satu berita yang dikutip dari Kompas.com pada hari Kamis 29 Januari 2009. Mungkin kabar ini bisa disebut kabar gembira dan sedikit menghebohkan, karena ditengah sepinya prestasi sepak bola Indonesia, ternyata pengurus PSSI dengan percaya diri yang tinggi mencalonkan diri sebagai tuan rumah turnamen paling akbar di muka bumi.
Apakah ini hanya sebuah wacana yang diluncurkan oleh para pengurus, untuk mengalihkan perhatian publik terhadap desakan FIFA untuk pelaksanaan pemilihan ulang ketua umum PSSI ?.

SYARAT SEBAGAI TUAN RUMAH PIALA DUNIA
Menjadi calon tuan rumah Piala Dunia bukanlah sebuah perkara mudah. Meski demikian PSSI mengaku ikut pencalonan tersebut bukanlah keputusan yang nekat.
Untuk menggelar pesta sepakbola dunia ini memang diperlukan infrastruktur yang memadai, seperti yang telah diungkapkan diatas, syarat tersebut antara lain :
1. Satu stadion wajib berkapasitas 80 ribu penonton untuk pembukaan dan final
2. Stadion berkapasitas 40 ribu penonton 12 (dua belas) stadion.
3. Hotel
4. Transportasi, dll

Semua stadion tersebut harus sesuai dengan standar yang sangat tinggi versi FIFA. Maka ketika PSSI mengajukan proposal pencalonan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022, stadion adalah salah satu masalah terbesar yang sangat gampang dipertanyakan. Siapkah Indonesia menyediakan minimal delapan stadion berstandar FIFA?

KONDISI INDONESIA SAAT INI
Prestasi Sepak Bola
Prestasi sepak bola Indonesia beberapa dekade terakhir ini kurang begitu menggembirakan. Jika ditahun 60-an sampai awal 70-an sepak bola kita begitu disegani di kawasan Asia, tetapi tidak lagi untuk saat ini. Bahkan untuk level Asia Tenggara saja Indonesia bukanlah tim yang menakutkan, dimana saat ini tim kita berada di bawah Thailand, Vietnam dan Singapura.
Dalam sejarah kejuaraan Piala Dunia, Indonesia belum pernah sekalipun lolos dari penyisihan (kualifikasi) grup. Dengan prestasi yang minim seperti ini, seandainyapun Indonesia terpilih menjadi penyelenggara, mungkin kita harus siap hanya menjadi penonton yang baik.

Perekonomian
Jika dilihat dari sisi kapasitas stadion, mungkin sudah ada beberapa yang memenuhi. Untuk stadion berkapasitas 80 ribu penonton tentulah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta yang menjadi andalan. Tetapi apakah stadion ini sudah sesuai dengan standar FIFA yang mengharuskan adanya sarana dan fasilitas penunjang yang lain; mulai dari rumput, dressing room, shower room, sampai hal-hal lain di luar stadion seperti transportasi dan lain-lain. Untuk itu SUGBK masih banyak yang harus dibenahi.

Stadion berkapasitas 40 ribu penonton yang sudah ada dan relatif masih baru antara lain; stadion Jakabaring di Palembang, stadion Si Jalakharupat di daerah Bandung dan beberapa stadion di kota-kota lainnya. Semua stadion tersebut seperti juga SUGBK yang masih banyak memerlukan pembenahan. Belum lagi pembangunan infrasruktur lainnya yang juga harus dilengkapi.

Ini tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Di tengah krisis ekonomi global saat ini yang belum tahu kapan akan berakhir, akan sulit bagi Indonesia untuk mendapatkan pembiayaannya.

HARAPAN ATAU ANGAN-ANGAN.
Adalah suatu kebanggan bagi bangsa ini jika berhasil menjadi penyelenggara Piala Dunia 2018/2022. Dalam bidding untuk merebutkan event pertandingan sepakbola bergengsi dunia itu, Indonesia harus bersaing dengan negara lain seperti Inggris, Jepang, Qatar, Rusia, Portugal, dan Spanyol. Pesaing lainnya adalah Australia, trio Belgia-Belanda-Luxemburg, Kanada, Cina, Meksiko, dan Amerika Serikat yang tahun ini juga mengajukan proposal bidding ke FIFA.

Bila dilihat dari negara-negara pesaing tersebut di atas jelas Indonesia kalah segalanya, baik dari segi prestasi maupun ekonomi. Kalaupun ada yang dianggap sebagai keuntungan bagi Indonesia adalah jika FIFA menetapkan Piala Dunia 2018/2022 diadakan di Asia Tenggara maka yang terpilih pastilah Indonesia karena tidak ada negara Asia Tenggara lain yang mencalonkan diri.
Kelihatannya negara-negara Asia Tenggara lain memang sadar diri, sedang Indonesia (pengurus PSSI) sering kali lupa diri. Mungkin pengurus PSSI mengemban motto 'tidak bisa berprestasi asal bisa bikin sensasi'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar