Kamis, Februari 18, 2016

Liburan ke Kuala Lumpur Malaysia


Hari I

Minggu, 28 Juni 2015

Jam 7 pagi sudah tiba di Bandara Sukarno Hatta, jadwal berangkat pesawat ke Kuala Lumpur pukul 09.05 WIB, dari Bekasi dengan taksi. Ini adalah pengalaman pertama kami sekeluarga, 5 orang, bepergian ke luar negeri.  Pasport sudah lama dibuat di kantor Imigrasi Jakarta Timur, awal tahun  2013. Sebelumnya anak-anak sudah protes menanyakan kapan Pasport tersebut digunakan, keburu expired katanya. Dan sekarang waktu itu telah tiba, tiket Jakarta-Kuala Lumpur-Jakarta sudah ditangan, liburan ke luar negeri bersama keluarga untuk pertama kalinya, 4 hari 3 malam.

Bangga dan senang memperhatikan anak-anak tanpa rasa khawatir melapor ke meja Imigrasi, bahkan anak paling kecil usia 8 tahun juga dengan santai mencap pasportnya. Setelah lolos dari pintu Imigrasi, menunggu di ruang tunggu. Pesawat yang akan menghantarkan kami ke Kuala Lumpur adalah Lion Air.

Dengan waktu tempuh penerbangan sekitar 2 jam kami tiba di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Dijemput di bandara oleh travel yang sudah dipesan sebelumnya dari Jakarta, dikemudikan oleh Pria warga negara Malaysia keturunan India (bahasa medannya India Keling), dengan mobil sejenis Elf.
Bas Persiaran - Kuala Lumpur


Melalui jalan bebas hambatan menuju Genting Highland Resort. Ternyata di Malaysia jalan bebas hambatan boleh juga dilewati oleh kendaraan roda-2. Dikiri-kanan jalan terlihat kebun kelapa sawit, tidak jauh berbeda dengan bandara Kuala Namu International Airport (KNIA) Medan, yang juga dikelilingi kebun kelapa sawit.
Dalam perjalanan menuju Genting, karena hari sudah siang, kami istirahat dulu di tempat semacam rest area untuk makan siang. Menu kari yang kami pesan terasa aneh di lidah, karena rasanya jauh berbeda dengan kari yang ada di Indonesia, rasa rempah-rempahnya sangat tajam dan nempel di lidah.

Selesai makan siang, melanjut an perjalanan ke Genting. Mendekati Genting Resort jalanan mulai menanjak, makin lama makin terjal, lebih terjal dari jalanan menuju Puncak, jika di Indonesia. Tapi karena kendaraan juga tidak begitu banyak, sehingga perjalanan lancar dan bebas macet.

Tiba di penginapan Resort World Genting, tempat check in-nya cukup besar seperti aula, karena meja check in ada sekitar 20 meja.  Tapi karena saking banyaknya yang ingin menginap, menyebabkan antrian check in cukup panjang.



Hari II

Senin, 29 Juni 2015

Karena tempat permainan outdoor untuk anak-anak sedang dalam renovasi, maka terpaksa cari permainan indoor, Ice World. Kemudian berkeliling dan berfoto di sekitar lokasi Genting Resort.

 
Genting Highland Resort



Setelah makan siang, kami berangkat ke Chin Swee Temple yang lokasinya berada di bawah kawasan Genting menggunakan bus yang disediakan oleh pengelola resort Genting secara gratis pergi-pulang. Chin Swee Temple, tempat bersembahyang umat Budha, terdiri dari beberapa bangunan. Di bagian perbukitannya terdapat diaroma tentang pengadilan dosa-dosa manusia yang oleh para dewa, sesuai tingkat-tingkatanya.
Cin Swee Temple- Genting


Malam hari masuk ke kasino yang buka 24 jam di lantai dasar hotel. Di pintu masuk ada penjaga, tapi bukan memeriksa apa yang dibawa kedalam, tapi hanya melihat kisaran usia pengunjung, karena yang diijinkan masuk adalah usia 21 tahun ke atas.
Kasino - Genting (gbr dari Google)


Pemain yang ada di kasino disamping usia produktif, banyak juga yang sudah tua-tua, baik laki-laki maupun perempuan (kakek-kakek dan nenek-nenek). Bahkan ada yang naik kursi roda juga masih menyempatkan diri untuk bermain judi. Sebelum bermain, para pemain wajib menukar uang tunai-nya dengan “uang” (semacam coin besar) yang hanya berlaku di kasino tersebut. Macam-macam permainan judi ada didalam; permainan kartu, dadu dan bola kecil yang pakai operator dan ada juga permainan yang hanya dilayani oleh mesin. Minuman dingin gratis disediakan oleh pengelola. Sayangnya tidak diperbolehkan mengambil gambar di dalam ruangan kasino.

Salah satu yang menarik dari kasino ini adalah pelayan/operator judinya adalah anak-anak muda yang berpenampilan menarik dan energik. Tapi mereka sangat irit berbicara, baik sesama operator judi maupun dengan pemain (yang memasang taruhan). Semua kelihatan serba serius.
Hari III, Selasa, 30 Juni 2015

Check out dari Resort World Genting menuju Kuala Lumpur, masih dengan Bas Persiaran yang menjemput di bandara KLIA kemarin.

Singgah di tempat belanja jam dan parfum yang berada tidak jauh dari tempat wisata Batu Caves, katanya tempat tersebut khusus jualan jam dan parfum. Setelah membeli beberapa suvenir, melanjutkan perjalanan ke Batu Caves.

Batu Caves, yaitu gua yang merupakan  salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Muragan. Di lokasi ini Patung Dewa Murugan yang berukuran besar berdiri kokoh. Halaman parkirnya cukup luas yang dapat menampung puluhan kendaraan. Banyak burung merpati di tempat ini, terbang bergerombol kesana-kemari mendapatkan makanan yang ditebar oleh pengunjung.

Naik ke gua yang berada di atas bukit dengan ratusan anak tangga cukup melelahkan. Di kiri kanan pagar tangga banyak monyet yang menunggu pemberian makanan atau minuman dari pengunjung. Terkadang monyet-monyet tersebut tidak segan merampas sesuatu dari pengunjung. Di tangga ini kita harus hati-hati menjaga anak-anak yang beserta kita; pertama khawatir terjatuh dari tangga yang curaml dan kedua hati-hati dengan monyet-nya, siapa tahu menggigit jika kita lengah.

Di ujung tangga paling atas di atas bukit di dalam gua yang atapnya bolong, langsung terlihat langit,  terdapat kuil umat Hindu.
Latar Belakang Patung Dewa Muragan


Setelah puas berkeliling di Batu Caves, melanjutkan perjalanan ke pasar Petaling Street, pasar ini berada disepanjang jalan Petaling. Sangat mirip dengan Pasar Baru Jakarta, jalanan penuh dengan pedagang dan pembeli. Saking penuhnya pasar ini, jalan kaki saja susah, terkadang saling senggol dengan pengunjung lain. Harga barang-barang di sini boleh ditawar.
Petaling Street Kuala Lumpur


Dalam perjalanan ke menara Petronas, singgah dulu di gedung Kuala Lumpur City Gallery (KLCG) yang berlokasi di Jl Dataran Merdeka. Di dalam dipajang foto-foto Kuala Lumpur saat masih dalam jajahan Inggris, serta beberapa peristiwa penting yang pernah terjadi di kota ini. Misalnya, peristiwa musibah banjir yang pernah melanda Kuala Lumpur.


KLCG dan Dataran Merdeka Kuala Lumpur

Di lantai 2, kami beserta turis lain diajak masuk ke dalam ruangan. Di ruangan gelap tersebut terdapat maket besar Kota Kuala Lumpur. Selama sekitar 2 menit, bangunan-bangunan mini di maket tersebut menyala kerlap-kerlip. Di sebuah layar besar, muncul video presentasi dari seorang pemandu yang menjelaskan tentang wisata di Kuala Lumpur. Presentasi yang cukup menarik.

Setelah itu kami diajak menuju ruangan tempat pembuatan suvenir, berupa miniatur bangunan-bangunan ikonik di Kuala Lumpur. Suvenir itu terbuat dari kayu yang bahannya diimpor dari luar Malaysia. Disini bisa disaksikan proses para pekerja menempelkan potongan kayu hingga jadi miniatur bangunan. Ada yang pakai tangan, ada pula yang pakai mesin. Pengunjung juga bisa langsung membeli miniatur atau suvenir tersebut. KL City Gallery merupakan lokasi bersejarah bagi warga Malaysia. Di dekat sana terdapat bangunan-bangunan dengan arsitektur yang cukup indah.
Tak jauh dari sana, terdapat Dataran (Lapangan) Merdeka yang biasa jadi tempat upacara Hari Kemerdekaan Malaysia. Di lapangan ini terdapat tiang bendera yang sangat besar dan tinggi. Bagi pecinta fotografi, lokasi ini sangat pas untuk diabadikan dalam kamera.

Catatan :

Perjalanan ke Petaling Street dan KLCG, adalah inisiatif pak supir bukan permintaan kami. Karena tujuan kami dari Genting adalah ke Batu Caves, Petronas Twin Towers. Tapi enggak masalah, karena makin banyak yang dijalani, makin banyak juga kita tahu.

 

Kemudian lanjut ke Petronas Twin Towers, tempat yang menjadi tujuan utama kami di Kuala Lumpur. Bangunannya tinggi dan megah. Dinding bangunannya dilapisi oleh bahan stainless steel, sehingga kelihatan mengkilap dan membangkitkan rasa kagum. Halamannya juga cukup luas, disatu sisi ada taman dengan deretan air mancur dan di sisi lainnya ada kolam.
Petronas Twin Towers Kuala Lumpur


Di bagian UnderGround-nya ada Mal yang cukup besar, ramai dikunjungi warga setempat dan pelancong yang berkunjung. Harga barang-barangnya lumayan mahal.

Puas melihat-lihat di Menara Petronas, karena hari juga sudah sore menjelang malam, perjalanan dilanjutkan ke penginapan di Federal Hotel Kuala Lumpur. Ternyata jalanan dalam kota Kuala Lumpur macet juga.
Hotel Federal Kuala Lumpur


Dari gambar-gambar yang ada di lobby hotel tersebut, ternyata hotel ini pernah dikunjungi oleh petinju Muhammad Ali dan Joe Bugner di tahun 1975, sewaktu mereka melakukan pertandingan di Kuala Lumpur.

Malam hari makan malam di food court yang berada tidak jauh dari hotel tempat kami menginap, sekitar dua blok dari hotel. Tempat makan digelar disepanjang jalan, seperti juga di beberapa kota di Indonesia yang membuka food court di jalanan pada malam hari. Banyak pegawai penjual makan yang berasal dari Indonesia, ini terlihat dari bahasa yang dipakai mereka dalam melayani tamu, termasuk yang melayani meja kami juga.

Hari IV, Rabu, 1 Juli 2015

Hari ini hari terakhir di Kuala Lumpur Malaysia.

Pagi-pagi mandi di kolam renang yang berada di belakang hotel bersama anak-anak. Lepas berenang, sarapan. Kemudian beres-beres barang untuk kembali pulang ke Indonesia.


 Kolam Renang Hotel Federal Kuala Lumpur
Dengan Bas Persiaran, yang setia menemani, kami berangkat menuju bandara KLIA. Kali ini yang mengemudikan kendaraan adalah orang tua (Bapak) pengemudi yang sebelumnya menemani kami. Usianya sudah di atas 60-an tahun, pensiunan pegawai negeri di Malaysia. Makan siang di bandara KLIA sebelum naik pesawat.

 

Total anggaran yang dikeluarkan mulai Naik pesawat di Bandara Sukarno Hatta hingga kembali lagi di Sukarno Hatta sejumlah Rp 15 juta untuk 5 orang.

3 komentar:

  1. wah asyiknya bisa liburan sama keluarga nih mas :)

    Lihat Golden Sunrise terbaik di Asia Tenggara di Sikunir

    BalasHapus
  2. KISAH NYATA: IBU DARYUTI DARI TANJUNG PINANG

    Assalamu'Alaikum" Wr'Wb...
    Perkenalkan Nama saya Ibu Daryuti, asal Desa Teluk Bintan,Tanjung Pinang,
    saya menjadi tulang punggung Keluarga sejak suami saya meninggal,
    saya bekerja tanpa lelah untuk menghidupi 4 orang anak sejak di tinggal
    mati sang suami 5 thn yg lalu, sejak itu keputusasaan menghampiri sy,
    dan hampir meninggalkan ke 4 anak saya krn sy sdh tidak sanggup dengan
    kemiskinan yang sy alami dulu. Namun stelah menjelang beberapa hari datanglah
    tetangga sy dan menceritakan perubahan hidup yang dia alami,
    dia mempunyai banyak uang tanpa harus bekerja keras..
    dan dia bercerita tentang orang yang membantunya bernama KH.Fhatulla Harun,
    konon beliu bisa memberikan solusi masalah kemiskinan sperti yg sy alami ini..
    dan dengan tekat yang bulat sy minta nomor KH.Fhatulla Harun,
    ketika sy telpon pak haji, dan menceritakan permasalahan hidup saya.
    dan beliu brsedia membantu sy untuk kluar dari lumbung kemiskinan,
    sy sangat snang skali mendengarnya,, kemudian sy langsung mengiyakan
    segala syarat2 yg di pak haji sampaikan, 2 hari kemudian saya sudah merasakan keajaiban nyata
    terjadi di rumah saya, lemari tua yang ada di pojok kamar saya sudah
    penuh dengan lembaran uang pecahan ratusan ribu sy kaget terus pingsan,
    saat saya sadar uang itu betul2 nyata masih ada dalam lemari,
    syukur allhamdulillah saya ucapkan..Berkat campur tangan pak haji
    saya sudah punya banyak uang dan tidak akan perna habis sampai
    7 keturunan, Semua ini berkat UANG GAIB, PESUGIHAN PUTIH NABI SULAEMAN.
    Yang diberikan KH.Fhatulla Harun benar2 nyataSemua ini berkat UANG GAIB, PESUGIHAN PUTIH NABI SULAEMAN. dan ISLAMI serta tidak musyrik,
    Saya sangat berterima kasih kepada KH.Fhatulla Harun yg sudah bantu saya dan
    jadi member pak haji hingga kini, saya juga berjanji tidak lupa dgn kewajiban
    saya untuk slalu shalat dan menyubang di masjid dan panti asuhan.

    Untuk sanak saudara seiman dan setanah air yang ingin cepat kaya..
    jangan ragu untuk mengikuti ajaran KH.Fhatulla Harun krn ini pesugihan putih
    yang islami. dan persugian KH.Fhatulla Harun bisa di ikuti semua agama..
    dan anda pasti akan dibantu apapun yang ingin anda minta.
    Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.untuk lebih jelasnya Hubungi Nomor Beliau.085-217-085-317
    ATau Kunjungi Situs Beliau Klik=>> Pesugihan Tanpa Tumbal Asli Tahun 2017 | Uang Gaib | Dana Gaib | Uang Balik Nabi Sulaeman Terima Kasih Dan Semogah JADI Pemenang Berikutnya, Amin . Wassalam..

    BalasHapus
  3. SUPIR PRIVATE DI KL
    - BERPENGALAMAN
    - MURAH

    WA AJA PAK IMRAN +60166181549

    BalasHapus