Hari I
Minggu, 28 Juni 2015
Jam 7 pagi sudah tiba di Bandara
Sukarno Hatta, jadwal berangkat pesawat ke Kuala Lumpur pukul 09.05 WIB, dari Bekasi dengan taksi. Ini adalah pengalaman pertama kami
sekeluarga, 5 orang, bepergian ke luar negeri.
Pasport sudah lama dibuat di kantor Imigrasi Jakarta Timur, awal
tahun 2013. Sebelumnya anak-anak sudah
protes menanyakan kapan Pasport tersebut digunakan, keburu expired katanya. Dan
sekarang waktu itu telah tiba, tiket Jakarta-Kuala Lumpur-Jakarta sudah
ditangan, liburan ke luar negeri bersama keluarga untuk pertama kalinya, 4 hari 3 malam.
Bangga dan senang memperhatikan
anak-anak tanpa rasa khawatir melapor ke meja Imigrasi, bahkan anak paling
kecil usia 8 tahun juga dengan santai mencap pasportnya. Setelah lolos dari
pintu Imigrasi, menunggu di ruang tunggu. Pesawat yang akan menghantarkan kami
ke Kuala Lumpur adalah Lion Air.
Dengan waktu tempuh penerbangan
sekitar 2 jam kami tiba di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Dijemput
di bandara oleh travel yang sudah dipesan sebelumnya dari Jakarta, dikemudikan oleh Pria warga
negara Malaysia keturunan India (bahasa medannya India Keling), dengan mobil
sejenis Elf.
Bas Persiaran - Kuala Lumpur
Melalui jalan bebas hambatan
menuju Genting Highland Resort. Ternyata di Malaysia jalan bebas hambatan boleh
juga dilewati oleh kendaraan roda-2. Dikiri-kanan jalan terlihat kebun kelapa
sawit, tidak jauh berbeda dengan bandara Kuala Namu International Airport
(KNIA) Medan, yang juga dikelilingi kebun kelapa sawit.
Dalam perjalanan menuju Genting, karena hari sudah siang, kami istirahat dulu di tempat semacam rest area untuk makan siang. Menu kari yang kami pesan terasa aneh di lidah, karena rasanya jauh berbeda dengan kari yang ada di Indonesia, rasa rempah-rempahnya sangat tajam dan nempel di lidah.
Dalam perjalanan menuju Genting, karena hari sudah siang, kami istirahat dulu di tempat semacam rest area untuk makan siang. Menu kari yang kami pesan terasa aneh di lidah, karena rasanya jauh berbeda dengan kari yang ada di Indonesia, rasa rempah-rempahnya sangat tajam dan nempel di lidah.
Selesai makan siang, melanjut an
perjalanan ke Genting. Mendekati Genting Resort jalanan mulai menanjak, makin
lama makin terjal, lebih terjal dari jalanan menuju Puncak, jika di Indonesia.
Tapi karena kendaraan juga tidak begitu banyak, sehingga perjalanan lancar dan
bebas macet.
Tiba di penginapan Resort World Genting,
tempat check in-nya cukup besar seperti aula, karena meja check in ada sekitar
20 meja. Tapi karena saking banyaknya
yang ingin menginap, menyebabkan antrian check in cukup panjang.
Hari II
Senin, 29 Juni 2015
Karena tempat permainan outdoor untuk anak-anak sedang dalam renovasi,
maka terpaksa cari permainan indoor, Ice World. Kemudian berkeliling dan
berfoto di sekitar lokasi Genting Resort.
Genting Highland Resort
Setelah makan siang, kami
berangkat ke Chin Swee Temple yang lokasinya berada di bawah kawasan Genting
menggunakan bus yang disediakan oleh pengelola resort Genting secara gratis
pergi-pulang. Chin Swee Temple, tempat bersembahyang umat Budha, terdiri dari
beberapa bangunan. Di bagian perbukitannya terdapat diaroma tentang pengadilan
dosa-dosa manusia yang oleh para dewa, sesuai tingkat-tingkatanya.
Cin Swee Temple- Genting
Malam hari masuk ke kasino yang
buka 24 jam di lantai dasar hotel. Di pintu masuk ada penjaga, tapi bukan
memeriksa apa yang dibawa kedalam, tapi hanya melihat kisaran usia pengunjung,
karena yang diijinkan masuk adalah usia 21 tahun ke atas.
Kasino - Genting (gbr dari Google)
Pemain yang ada di kasino disamping
usia produktif, banyak juga yang sudah tua-tua, baik laki-laki maupun perempuan
(kakek-kakek dan nenek-nenek). Bahkan ada yang naik kursi roda juga masih menyempatkan
diri untuk bermain judi. Sebelum bermain, para pemain wajib menukar uang
tunai-nya dengan “uang” (semacam coin besar) yang hanya berlaku di
kasino tersebut. Macam-macam permainan judi ada didalam; permainan kartu,
dadu dan bola kecil yang pakai operator dan ada juga permainan yang hanya dilayani oleh mesin.
Minuman dingin gratis disediakan oleh pengelola. Sayangnya tidak diperbolehkan
mengambil gambar di dalam ruangan kasino.
Salah satu yang menarik dari
kasino ini adalah pelayan/operator judinya adalah anak-anak muda yang
berpenampilan menarik dan energik. Tapi mereka sangat irit berbicara, baik sesama
operator judi maupun dengan pemain (yang memasang taruhan). Semua kelihatan
serba serius.
Hari III, Selasa, 30 Juni 2015
Check out dari Resort World
Genting menuju Kuala Lumpur, masih dengan Bas Persiaran yang menjemput di
bandara KLIA kemarin.
Singgah di tempat belanja jam dan
parfum yang berada tidak jauh dari tempat wisata Batu Caves, katanya tempat
tersebut khusus jualan jam dan parfum. Setelah membeli beberapa suvenir,
melanjutkan perjalanan ke Batu Caves.
Batu Caves, yaitu gua yang
merupakan salah satu kuil Hindu di luar
India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Muragan. Di lokasi ini
Patung Dewa Murugan yang berukuran besar berdiri kokoh. Halaman parkirnya cukup
luas yang dapat menampung puluhan kendaraan. Banyak burung merpati di tempat
ini, terbang bergerombol kesana-kemari mendapatkan makanan yang ditebar oleh
pengunjung.
Naik ke gua yang berada di atas
bukit dengan ratusan anak tangga cukup melelahkan. Di kiri kanan pagar tangga
banyak monyet yang menunggu pemberian makanan atau minuman dari pengunjung.
Terkadang monyet-monyet tersebut tidak segan merampas sesuatu dari pengunjung.
Di tangga ini kita harus hati-hati menjaga anak-anak yang beserta kita; pertama
khawatir terjatuh dari tangga yang curaml dan kedua hati-hati dengan
monyet-nya, siapa tahu menggigit jika kita lengah.
Di ujung tangga paling atas di atas bukit di dalam gua yang
atapnya bolong, langsung terlihat langit, terdapat kuil umat Hindu.
Latar Belakang Patung Dewa Muragan
Setelah puas berkeliling di Batu
Caves, melanjutkan perjalanan ke pasar Petaling Street, pasar ini berada
disepanjang jalan Petaling. Sangat mirip dengan Pasar Baru Jakarta, jalanan
penuh dengan pedagang dan pembeli.
Saking penuhnya pasar ini, jalan kaki saja susah, terkadang saling senggol
dengan pengunjung lain. Harga barang-barang di sini boleh ditawar.
Petaling Street Kuala Lumpur
Dalam perjalanan ke menara Petronas,
singgah dulu di gedung Kuala Lumpur City Gallery (KLCG) yang berlokasi di Jl Dataran Merdeka. Di dalam dipajang foto-foto
Kuala Lumpur saat masih dalam jajahan Inggris, serta beberapa peristiwa penting
yang pernah terjadi di kota ini. Misalnya, peristiwa musibah banjir yang pernah
melanda Kuala Lumpur.
KLCG dan Dataran Merdeka Kuala Lumpur
Di lantai 2, kami beserta turis lain diajak masuk ke dalam
ruangan. Di ruangan gelap tersebut terdapat maket besar Kota Kuala Lumpur.
Selama sekitar 2 menit, bangunan-bangunan mini di maket tersebut menyala
kerlap-kerlip. Di sebuah layar besar, muncul video presentasi dari seorang
pemandu yang menjelaskan tentang wisata di Kuala Lumpur. Presentasi yang cukup
menarik.
Setelah itu kami diajak menuju ruangan tempat pembuatan suvenir, berupa miniatur bangunan-bangunan ikonik di Kuala Lumpur. Suvenir itu terbuat dari kayu yang bahannya diimpor dari luar Malaysia. Disini bisa disaksikan proses para pekerja menempelkan potongan kayu hingga jadi miniatur bangunan. Ada yang pakai tangan, ada pula yang pakai mesin. Pengunjung juga bisa langsung membeli miniatur atau suvenir tersebut. KL City Gallery merupakan lokasi bersejarah bagi warga Malaysia. Di dekat sana terdapat bangunan-bangunan dengan arsitektur yang cukup indah.
Tak jauh dari sana, terdapat Dataran (Lapangan) Merdeka yang biasa jadi tempat upacara Hari Kemerdekaan Malaysia. Di lapangan ini terdapat tiang bendera yang sangat besar dan tinggi. Bagi pecinta fotografi, lokasi ini sangat pas untuk diabadikan dalam kamera.
Setelah itu kami diajak menuju ruangan tempat pembuatan suvenir, berupa miniatur bangunan-bangunan ikonik di Kuala Lumpur. Suvenir itu terbuat dari kayu yang bahannya diimpor dari luar Malaysia. Disini bisa disaksikan proses para pekerja menempelkan potongan kayu hingga jadi miniatur bangunan. Ada yang pakai tangan, ada pula yang pakai mesin. Pengunjung juga bisa langsung membeli miniatur atau suvenir tersebut. KL City Gallery merupakan lokasi bersejarah bagi warga Malaysia. Di dekat sana terdapat bangunan-bangunan dengan arsitektur yang cukup indah.
Tak jauh dari sana, terdapat Dataran (Lapangan) Merdeka yang biasa jadi tempat upacara Hari Kemerdekaan Malaysia. Di lapangan ini terdapat tiang bendera yang sangat besar dan tinggi. Bagi pecinta fotografi, lokasi ini sangat pas untuk diabadikan dalam kamera.
Catatan :
Perjalanan ke
Petaling Street dan KLCG, adalah inisiatif pak supir bukan permintaan kami.
Karena tujuan kami dari Genting adalah ke Batu Caves, Petronas Twin Towers. Tapi enggak masalah, karena makin banyak yang dijalani, makin banyak
juga kita tahu.
Kemudian lanjut ke Petronas Twin Towers, tempat yang menjadi tujuan utama kami di Kuala Lumpur.
Bangunannya tinggi dan megah. Dinding bangunannya dilapisi oleh bahan
stainless steel, sehingga kelihatan mengkilap dan membangkitkan rasa kagum.
Halamannya juga cukup luas, disatu sisi ada taman dengan deretan air mancur dan
di sisi lainnya ada kolam.
Petronas Twin Towers Kuala Lumpur
Di bagian UnderGround-nya ada
Mal yang cukup besar, ramai dikunjungi warga setempat dan pelancong yang berkunjung.
Harga barang-barangnya lumayan mahal.
Puas melihat-lihat di Menara
Petronas, karena hari juga sudah sore menjelang malam, perjalanan dilanjutkan
ke penginapan di Federal Hotel Kuala Lumpur. Ternyata jalanan dalam kota Kuala
Lumpur macet juga.
Hotel Federal Kuala Lumpur
Dari gambar-gambar yang ada di
lobby hotel tersebut, ternyata hotel ini pernah dikunjungi oleh petinju
Muhammad Ali dan Joe Bugner di tahun 1975, sewaktu mereka melakukan
pertandingan di Kuala Lumpur.
Malam hari makan malam di food
court yang berada tidak jauh dari hotel tempat kami menginap, sekitar dua blok
dari hotel. Tempat makan digelar disepanjang jalan, seperti juga di beberapa
kota di Indonesia yang membuka food court di jalanan pada malam hari. Banyak
pegawai penjual makan yang berasal dari Indonesia, ini terlihat dari bahasa
yang dipakai mereka dalam melayani tamu, termasuk yang melayani meja kami juga.
Hari IV, Rabu, 1 Juli 2015
Hari ini
hari terakhir di Kuala Lumpur Malaysia.
Pagi-pagi mandi di kolam renang yang berada di belakang hotel bersama
anak-anak. Lepas berenang, sarapan. Kemudian beres-beres barang untuk kembali
pulang ke Indonesia.
Kolam Renang Hotel Federal Kuala Lumpur
Dengan Bas Persiaran, yang setia menemani, kami berangkat menuju bandara
KLIA. Kali ini yang mengemudikan kendaraan adalah orang tua (Bapak) pengemudi
yang sebelumnya menemani kami. Usianya sudah di atas 60-an tahun, pensiunan
pegawai negeri di Malaysia. Makan siang di bandara KLIA sebelum naik pesawat.
Total anggaran yang dikeluarkan mulai Naik pesawat di Bandara Sukarno
Hatta hingga kembali lagi di Sukarno Hatta sejumlah Rp 15 juta untuk 5 orang.
wah asyiknya bisa liburan sama keluarga nih mas :)
BalasHapusLihat Golden Sunrise terbaik di Asia Tenggara di Sikunir
KISAH NYATA: IBU DARYUTI DARI TANJUNG PINANG
BalasHapusAssalamu'Alaikum" Wr'Wb...
Perkenalkan Nama saya Ibu Daryuti, asal Desa Teluk Bintan,Tanjung Pinang,
saya menjadi tulang punggung Keluarga sejak suami saya meninggal,
saya bekerja tanpa lelah untuk menghidupi 4 orang anak sejak di tinggal
mati sang suami 5 thn yg lalu, sejak itu keputusasaan menghampiri sy,
dan hampir meninggalkan ke 4 anak saya krn sy sdh tidak sanggup dengan
kemiskinan yang sy alami dulu. Namun stelah menjelang beberapa hari datanglah
tetangga sy dan menceritakan perubahan hidup yang dia alami,
dia mempunyai banyak uang tanpa harus bekerja keras..
dan dia bercerita tentang orang yang membantunya bernama KH.Fhatulla Harun,
konon beliu bisa memberikan solusi masalah kemiskinan sperti yg sy alami ini..
dan dengan tekat yang bulat sy minta nomor KH.Fhatulla Harun,
ketika sy telpon pak haji, dan menceritakan permasalahan hidup saya.
dan beliu brsedia membantu sy untuk kluar dari lumbung kemiskinan,
sy sangat snang skali mendengarnya,, kemudian sy langsung mengiyakan
segala syarat2 yg di pak haji sampaikan, 2 hari kemudian saya sudah merasakan keajaiban nyata
terjadi di rumah saya, lemari tua yang ada di pojok kamar saya sudah
penuh dengan lembaran uang pecahan ratusan ribu sy kaget terus pingsan,
saat saya sadar uang itu betul2 nyata masih ada dalam lemari,
syukur allhamdulillah saya ucapkan..Berkat campur tangan pak haji
saya sudah punya banyak uang dan tidak akan perna habis sampai
7 keturunan, Semua ini berkat UANG GAIB, PESUGIHAN PUTIH NABI SULAEMAN.
Yang diberikan KH.Fhatulla Harun benar2 nyataSemua ini berkat UANG GAIB, PESUGIHAN PUTIH NABI SULAEMAN. dan ISLAMI serta tidak musyrik,
Saya sangat berterima kasih kepada KH.Fhatulla Harun yg sudah bantu saya dan
jadi member pak haji hingga kini, saya juga berjanji tidak lupa dgn kewajiban
saya untuk slalu shalat dan menyubang di masjid dan panti asuhan.
Untuk sanak saudara seiman dan setanah air yang ingin cepat kaya..
jangan ragu untuk mengikuti ajaran KH.Fhatulla Harun krn ini pesugihan putih
yang islami. dan persugian KH.Fhatulla Harun bisa di ikuti semua agama..
dan anda pasti akan dibantu apapun yang ingin anda minta.
Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.untuk lebih jelasnya Hubungi Nomor Beliau.085-217-085-317
ATau Kunjungi Situs Beliau Klik=>> Pesugihan Tanpa Tumbal Asli Tahun 2017 | Uang Gaib | Dana Gaib | Uang Balik Nabi Sulaeman Terima Kasih Dan Semogah JADI Pemenang Berikutnya, Amin . Wassalam..
SUPIR PRIVATE DI KL
BalasHapus- BERPENGALAMAN
- MURAH
WA AJA PAK IMRAN +60166181549