Senin, Mei 18, 2009

PIALA SUDIRMAN 2009 (2)

China Juara Piala Sudirman 2009

Seperti sudah diduga sebelumnya, tim China akhirnya keluar sebagai juara Piala Sudirman 2009 yang diselenggarakan di Guangzhou, China setelah mengalahkan tim Korea Selatan di final.

Pasangan ganda putra Cai Yun / Fu Haifeng menjadi penentu kemenangan tuan rumah setelah melibas Lee Yong-dae/ Jung Jae-sung 21-14, 17-21, 21-19. Dua angka sebelumnya diberikan Zheng Bo/Yu Yang yang mengalahkan Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung 18-21, 21-19, 21-16 dan Lin Dan yang menghentikan Park Sung Hwan 21-14, 21-18.

Ini merupakan gelar ke tujuh Cina sejak kejuaraan beregu campuran dunia ini pertama kali digelar pada 1989. Gelar pertama Cina diraih pada 1995 di Lausanne, Swiss. Sejak saat itu, Cina selalu menjadi juara kecuali pada tahun 2003 di Eindhoven, Belanda, karena tunduk dari Korea Selatan.

Indonesia hanya berhasil sampai di semi final, ketika dikalahkan oleh tim Korea Selatan dengan skor 1-3 di semifinal. Indonesia menang di nomor tunggal putra, yang diwakili oleh Sony Dwi Kuncoro berhadapan dengan Park Sung Hwan. Sedang partai yang mengalami kekalahan adalah, ganda campuran, tunggal putri dan ganda putra (dimana Hendra Setiawan berpasangan dengan M. Ahsan, bukan dengan Markis Kido pasangannya selama ini).
Sedangkan di semifinal lainnya, China mengalahkan tim Malaysia dengan skor 3-0.

Rabu, Mei 13, 2009

PIALA SUDIRMAN 2009


PIALA SUDIRMAN 2009 dan INDONESIA

Piala Sudirman merupakan kejuaraan dunia bulutangkis untuk nomor beregu campuran yang namanya diambil dari tokoh bulutangkis Indonesia, Dick Sudirman. Semenjak pertamakali dipertandingkan tahun 1989 di Jakarta hingga penyelenggaraan yang ke-11 (sebelas) tahun 2009 ini, Indonesia baru memenangkannya satu kali yaitu pada saat pertamakali diadakan. Pada kejuaraan kali ini Indonesia diunggulkan pada posisi kedua dibawah Denmark yang menduduki unggulan pertama dan diatas China, juara bertahan, yang meduduki unggulan ketiga. Posisi unggulan ditentukan dengan perhitungan ranking tertinggi yang sedang diduduki oleh pemain suatu negara, dengan mengabaikan apakah pemain yang bersangkutan diikutsertakan atau tidak pada kejuaraan yang sedang diselenggarakan. Nomor yang dipertandingkan dalam Piala Sudirman adalah; tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.

Pada pembagian grup, Indonesia berada di grup IB bersama dengan China, Inggris dan Jepang. Grup IA diisi oleh Denmark, Malaysia, Korea Selatan dan Hongkong. Dua tim teratas dalam setiap grup akan tampil di semifinal, dan saling berhadapan secara silang, juara grup berhadapan dengan runner up grup lain.

Memperhatikan tim-tim yang berada satu grup dengan Indonesia, untuk tampil di semifinal bukanlah hal yang sulit bagi Indonesia. Dan saat tulisan ini dibuat Indonesia sudah memenangkan pertandingan melawan tim Jepang 4-1 dan menang atas tim Inggris juga dengan skor 4-1, itu berarti tiket ke semifinal sudah ditangan, tinggal menentukan juara grup antara Indonesia dan China. Sedang dari grup IA yang diperkirakan akan lolos ke semifinal adalah Korea Selatan, Denmark atau Malaysia.

Pertandingan sesungguhnya bagi Indonesia adalah di semifinal, baik menghadapai Korea Selatan, Denmark ataupun Malaysia.
Jika berhadapan dengan Denmark, perkiraan peluang untuk tiap nomor sbb :
INA Vs DENMARK
Ganda putra 60-40
Ganda putri 45-55
Ganda campuran 65-35
Tunggal putri 40-60
Tunggal putra 50-50

Jika berhadapan dengan Korea Selatan (INA Vs KORSEL):
Ganda putra 55-45
Ganda putri 40-60
Ganda Campuran 65-35
Tunggal putri 45-55
Tunggal putra 50-50

Sedang jika menghadapi Malaysia (INA Vs MALAY) :
Ganda putra 55-45
Ganda putri 50-50
Ganda campuran 60-40
Tunggal putri 50-50
Tunggal putra 40-60

Berhadapan dengan negara manapun di semifinal bukan hal yang mudah bagi Indonesia. Dengan ganda putra dan ganda campuran sebagai andalan, tinggal mengharapkan kemenangan satu lagi dari tiga nomor lainnya.
Sedang semifinal lainnya dimana salah satunya adalah tim China, akan sulit bagi tim lain untuk memenangkannya. China jelas unggul di nomor tunggal putri, ganda putri dan tidak kalah kuatnya di nomor tunggal putra serta ganda putra, kelihatannya satu tempat untuk final sudah ada ditangan China. Tinggal menunggu dan mengatur strategi tergantung negara mana yang akan dihadapi di final.

Dengan kekuatan yang ada sekarang di tim China, rasanya tidak berlebihan apabila China masih dijagokan akan kembali memenangkan Piala Sudirman kali ini, apalagi kejuaran berlangsung di China. Sedang bagi Indonesia dengan kekuatan yang ada sekarang maju ke semifinal rasanya sudah cukup, jika mampu sampai ke final merupakan suatu prestasi yang maksimal saat ini, walaupun pengurus PBSI sebenarnya menargetkan juara.

Tapi jika menghadapi China saat ini rasanya belum memungkinkan untuk menang. Mudah-mudahan dimasa depan muncul pemain-pemain bagus di Indonesia sehingga Piala Sudirman bisa kembali ke kampung halamannya.

Peluang Indonesia jika bertemu China di final :
(INA Vs CHINA)
Ganda putra 50-50
Ganda putri 35-65
Ganda campuran 55-45
Tunggal putri 30-70
Tunggal putra 40-60

Rabu, Mei 06, 2009

Obat DBD Paling Ampuh



DAUN ULAR?????. obat DBD paling ampuh.
Dari blog tetangga.

Ini jelas iklan? Masalahnya yang satu ini ndak ada dijual, tapi cukup gampang didapat, nyari sendiri dan murah. Jadi iklannya ndak mempromosikan produk obat dan ndak butuh POM untuk melegalisir.

Obat DBD, demam berdarah dengue yang paling top dan ampuh saat ini, dan perlu dimasyarakatkan adalah Daun ULAR, alias Daun UBI JALAR. Ambil pucuk daun ubi jalar sebanyak porsi ikatan sayuran, rebus dengan seliter air selama lebih dari 5 menit [godok 1 jam juga bisa]. Minum sebagai pengganti air minum, berarti sekitar seliter sehari. Ubi jalar ya Bung, bukan daun singkong. Ubi Jalar. Makanya dipendekin jadi DAUN ULAR, bir pade inget, karena sudah beberapa teman jadi kekenyangan makan daun singkong.

Resep ini sudah pernah dicoba beberapa kali. Pasien yang kena DBD, trombosit turun ke 80 ribu, sehari diberi rebusan daun ular, langsung naik diatas 150 ribu. Rumah sakit pada marah, kehilangan pasien? hehehe..

Resep ini berasal dari Philippine, dan sedang populer sekali disana dan beberapa kali menjadi topik seminar kesehatan disana. Untuk lebih afdolnya anda googling saja ? comote? atau ?kamote?, begitu bahasa sononya, supaya ndak merasa dikadali??. Jangan googling nya ?daun ular?, yang keluar nanti gambar kobra ngantuk?. hehehe?

Selamat mencoba dan tolong diterusin ke tetangga dong. Ini murah meriah dan HEBAT. Effek sampingan mestinya nggak ada, karena daun ini biasa juga dibikin jadi sayur dikampung oweh atau paling nggak dibikin menjadi makanan ternak?.

Senin, Mei 04, 2009

PILPRES 2009



PILPRES 2009
Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2009 telah selesai dilaksanakan, tinggal menunggu hasil final penghitungan suara oleh KPU. Meski hasil quickcount (hitung cepat) oleh beberapa lembaga survei telah diketahui hasilnya, tetapi hasil penghitungan KPU tetap menjadi keputusan final.
Dari beberapa hasil quickcount, antara beberapa lembaga survei hasilnya tidak jauh berbeda, dimana Partai Demokrat dengan hasil sekitar 20 %, Partai Golkar 14%, PDIP 14% sedang partai lain hanya memperoleh satu digit saja. Pencapaian ini bila dibandingkan dengan hasil Pemilu 2004 (dengan pencapaian sekitar 7%) merupakan kenaikan yang sangat drastis sekali bagi Partai Demokrat (PD). Dengan hasil disekitaran 20% bagi PD tinggal mengajak satu partai yang perolehan suaranya sekitar 5% berkoalisi untuk mengajukan Capres. Hal ini berbeda bagi partai-partai yang perolehan suaranya jauh dibawah PD, sehingga untuk sampai angka 25% partai-partai tersebut harus mencari beberapa partner koalisi untuk dapat mengajukan calon presiden.
Partai Demokrat (PD) sudah jelas akan mengajukan kembali Susilo Bambang Yodhoyono (SBY) sebagai capres-nya, sedang siapa yang akan mendampingi sebagai cawapres sampai saat ini belum diputuskan. Beberapa partai mengajukan kadernya sebagai calon pendamping SBY, tetapi belum mendapat keputusan dari SBY sendiri, yang telah diberi mandat oleh PD untuk memilih pasangannya sebagai cawapres.
Partai Golkar dan PDIP yang perolehan suaranya juga tidak mencapai 25% harus mencari beberapa partner untuk ber-koalisi.
PDIP yang jauh-jauh hari sudah memutuskan Megawati Sukarnoputri sebagai capresnya, dan sampai saat ini belum ada perubahan, akan berkoalisi dengan partai lain untuk mencapai syarat 25% dengan imbalan posisi cawapres. Akhir-akhir ini yang sering melakukan pertemuan dengan Megawati adalah Prabowo dari Gerindra, namun belum ada keputusan akhir.
Partai Golkar (PG), sama seperti PDIP, bila ingin mengajukan capres harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat pengajuan capres/cawapres. Memperhatikan hasil Rapimnas Partai Golkar beberapa hari yang lalu dimana diputuskan PG mengusung Jusuf Kalla (JK) sebagai capres sendiri dan akan mecari cawapres dari partai yang akan berkoalisi dengan PG. Sehubungan dengan hasil rapimnas PG yang memutuskan mengusung JK sebagai capres, berarti kemungkinan JK kembali menjadi cawapresnya SBY tidak akan terjadi. Terhadap hasil rapimnas PG tersebut muncul resistensi dari pengurus PG ditingkat cabang (DT II), yang ingin tetap berkoalisi dengan PD dan mengajukan beberapa nama sebagai cawapres bagi SBY dari PG.

Melihat hasil sementara perolehan suara pemilu legeslatif dan perkembangan kemungkinan koalisi antar partai dalam pencalonan capres/cawapres kemungkinannya akan ada 3 (tiga) calon, yaitu :
- SBY dengan pasangannya yang diusung oleh Partai Demokrat.
- Megawati dan pasangannya diajukan oleh PDIP berkoalisi dengan partai lain.
- JK dan pasangannya diajukan oleh Partai Golkar berkoalisi dengan partai lain.

PELUANG CAPRES / CAWAPRES
Dari kemungkinan capres diatas dapat diprediksi peluang mereka dalam menghadapi pemilu presiden di bulan Juli mendatang. Pilpres lebih daripada persaingan partai, tetapi merupakan persaingan individu yang akan diutamakan. Pada tahap ini tugas partai hanya sebagai pengusung pencalonan, pada saatnya kapasitas individu seseoranglah yang akan dipilih oleh konstituen. Jumlah persentasi koalisi (pemilu legeslatif) tidak berkorelasi langsung dengan kemenangan dalam pilpres nanti.

Capres SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Susilo Bambang Yodhoyono capres PD, sebagai Presiden incumbent secara tidak langsung ada pada posisi yang lebih menguntungkan dibandingkan capres lain. Dengan posisi sekarang yang masih menjabat, dia dapat mempengaruhi konstituen dengan membuat kebijakan-kebijakan yang populis menjelang pelaksanaan capres. Seperti penerimaan PNS, menaikkan gaji PNS dan Tentara, penurunan harga BBM, membuat proyek padat karya dan kebijakan-kebijakan lain yang menguntungkan orang banyak. Ini akan menarik konstituen untuk memilih dia kembali. Karena itu cukup besar peluang bagi SBY untuk terpilih kembali. Dan karena peluangnya lebih besar, maka akan banyak partai-partai lain yang bersedia berkoalisi. Tinggal faktor siapa yang akan mendampingi sebagai cawapres, jika dari kelompok nasionalis peluang terpilih kembali akan menjadi lebih baik, tetapi apabila mengambil cawapres dari partai beraliran keagamaan kemungkinan akan ada resistensi dari konstituen kelompok nasionalis. Ini sedikit banyak akan mempengaruhi peraihan suaranya pada pilpres nanti.

Capres MEGAWATI SUKARNOPUTRI
Megawati Sukarnoputri calon PDIP, pernah menjabat Presiden RI. Rakyat Indonesia sudah pernah merasakan bagaimana berada dibawah kepeminpinan Megawati. Pengalaman terhadap apa yang pernah dialami akan menentukan pilihan konstituen. Jika yang mereka alami positif kemungkinan mereka akan memilih kembali, akan tetapi jika pengalaman negatif yang mereka rasakan maka mereka akan beralih ke capres lain. Karena sudah pernah menjabat sebagai Presiden dan rakyat sudah tahu kapasitasnya, ini merupakan kelemahan Megawati jika jadi tampil sebagai capres pada pilpres nanti. Satu lagi yang mungkin dapat mengganjal capres ini adalah adanya pemikiran negatif disebagian konstituen tentang peminpin perempuan. Tetapi mencari pengganti capres dari kader partai PDIP sendiri bukanlah hal yang mudah, karena nama Sukarno sudah terlanjur menjadi trade mark partai, sehingga bila muncul nama lain kemungkinan besar tidak akan laku untuk dijual. Keterikatan PDIP dengan dinasti Sukarno kelihatannya akan terus berlanjut dengan dimunculkannya Puan Maharani sebagai kader partai, yang tidak lain adalah anak dari Megawati Sukarnoputri.
Megawati sampai saat ini belum menentukan siapa yang akan dipilih sebagai cawapres-nya. Tapi siapapun cawapres yang akan dipilih tidak akan berpengaruh banyak, faktor Mega sebagai capres lebih dominan. Peluang Mega pada pilpres nanti juga tergantung pada siapa yang akan dipilih SBY sebagai pendamping. Jika SBY memilih kelompok nasionalis, peluang Mega tipis akan terpilih. Tapi jika SBY memilih pasangan dari partai beraliran keagamaan, disitulah akan muncul peluang bagi Mega untuk tampil sebagai pemenang.

Capres JUSUF KALLA
Jusuf Kalla capres PG, dan telah mengumumkan kepada publik bahwa pasangannya sebagai cawapres adalah Wiranto dari Partai Hanura. Jika diperhatikan pasangan ini merupakan kombinasi sipil dan militer. Dengan jargon JK Win, pasangan ini dengan percaya diri yang tinggi mendeklarasikan pencdalonan mereka.
Latar belakang Jusuf Kalla yang berasal dari Sulawesi sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pilihan konstituen. Walaupun seharusnya asal daerah seseorang tidak harus menjadi pertimbangan dalam pemilihan, tetapi Indonesia yang masih kuat dengan pandangan primodialisme, hal tersebut belum dapat dihilangkan. Juga komentar JK sebagai Wapres menanggapi kenaikan BBM, peralihan dari kompor minyak tanah ke LPG dan komentar lainnya yang terkesan meremehkan permasalahan akan berpengaruh terhadap pilihan rakyat.
Wiranto yang bekas Panglima ABRI (saat itu) tidak dapat dipisahkan dengan peristiwa Mei 1998. Saat dimana Suharto harus melepaskan jabatan presiden karena aksi massa yang memintanya turun. Masih jelas dalam ingatan, pidato beliau yang mengatakan akan melindungi keluarga mantan presiden tersebut saat perlaihan kekuasaan dari Suharto ke BJ. Habibie. Kesan bahwa Wiranto adalah orangnya Suharto begitu kuat, ini juga akan mempengaruhi pilihan konstituen.
Diperkirakan akan banyak konstituen di wilayah Timur Indonesia memberikan suaranya bagi pasangan JK Win, tapi tidak di Jawa dan Sumatera dimana jumlah pemilih sangat banyak jumlahnya, yang membuat peluang pasangan ini agak kecil untuk menang.