Kamis, Desember 18, 2008

Koruptor oh... Koruptor



KORUPTOR OH… KORUPTOR

Dengan stelan pakaian necis dan aroma parfum semerbak mewangi sang tokoh sambil tebar senyum toleh sana-sini seolah tanpa beban mendatangi kantor pengadilan. Sorotan kamera dan sapaan wartawan dijawab dengan lambaian tangan, bak seorang selebritis yang sedang dikerubung para penggemarnya. Padahal pasal yang dituduhkan kepadanya adalah pasal tentang korupsi yang bernilai milyaran bahkan triluyan rupiah. Ditemani pengacara papan atas, tentunya bertarif kelas atas juga, siap membela mati-matian sang terdakwa untuk bebas dari dakwaan Jaksa penuntut. Bahkan terkadang juga ada yang dikawal para bodyguard yang bertampang seram ‘bak herder’ menjaga keselamatan tuannya.
Ketika vonis dijatuhkan, mendadak sang tokoh menderita sakit sehingga harus dirawat di rumah sakit. Tidak jarang mereka minta berobat ke luar negeri dan tidak kembali lagi, bak ditelan bumi.

Itulah gambaran umum para koruptor di Indonesia. Mereka bukan orang rendahan yang tidak berpendidikan dan tidak tahu apa itu korupsi, tetapi konon katanya, dari kaum elite negeri ini. Yang pernah berkuasa atau masih berkuasa dan punya wewenang dalam menentukan kebijakan. Mereka juga semua manusia ber-agama dan sangat patuh dalam melaksanakan ritual keagamaannya.

Jadi mengapa perilaku yang korup tersebut ada pada mereka ?.

Jika dicari tahu apa itu KORUPSI ? Kutipan dari id.wikipedia.org adalah sebagai berikut.
”Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok).
Sedang menurut Transparency International, korupsi adalah adalah perilaku pejabat publik, baik politikus maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya :
- memberi atau menerima hadiah atasu janji (penyuapan);
- penggelapan dalam jabatan;
- pemerasan dalam jabatan;
- ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
- menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/ penyelenggara negara).”

Beberap hal yang mungkin menjadi penyebab perilaku korup:

1. SERAKAH
Bila dilihat dari posisi pada saat melakukan tindak pidana korupsi, terlihat bahwa mereka adalah orang yang punya jabatan cukup baik. Dan ini tentunya diikuti dengan gaji yang sudah memadai juga untuk kehidupan mereka. Hanya saja karena sang koruptor juga manusia, dengan keinginan daging yang kuat, maka semuanya merasa belum cukup dengan gaji yang ada. Seperti orang minum air laut, makin banyak diminum makin haus.

2. KESEMPATAN
Jabatan yang tinggi dan wewenang sangat besar ditambah pengawasan yang tidak begitu baik, kesempatan untuk menyalahgunakan wewenang sangat besar. Maka diusahakanlah untuk mencukupi apa yang dirasa belum cukup tadi, dan ini tidak ada batasannya. Karena dimana ada kesempatan disitu ada jalan (untuk korupsi).

3. IMAN YANG TIPIS
Bangsa Indonesia konon adalah bangsa yang religius (beriman), karena jika dilihat di KTP-nya pasti semuanya menganut agama tertentu. Bila diperhatikan lagi pada hari/saat melaksanakan ritual keagamaan, semua rumah ibadah hampir penuh dengan penganutnya. Tapi mengapa korupsi masih merajalela?
Apakah agama telah gagal dalam meyakinkan umatnya untuk tidak berbuat yang tidak baik (bukankah korupsi itu perbuatan yang tidak baik)?. Semua agama pasti mengajarkan hal-hal yang baik dan terbaik bagi penganutnya. Dalam hal ini tidakkah agama hanya menjadi topeng dalam kehidupan bersosial.
Bagaimana peran tokoh agama dalam menyadarkan umatnya dalam hal korupsi? Kita tahu bahwa korupsi itu bersifat ke-ekonomi-an. Dalam kehidupan / organisasi selalu dibutuhkan nilai ekonomi (uang), ada partai politik yang menamakannya dengan ”gizi”, untuk menjalankan roda organisasi. Demikian juga dengan organisasi, sekali lagi organisasi, keagamaan yang tidak luput dengan kebutuhan akan ’gizi’ tersebut. Tokoh agama yang biasanya adalah pengurus organisasi keagamaan juga manusia. Jika hasil korupsi tersebut mengalir sampai jauh, sehingga membasahi banyak orang disekitarnya, akan membuat semuanya diam kedinginan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Jangan sampai, mudah-mudahan belum, kita disebut bangsa yang munafik, rajin beribadah tapi korupsi jalan terus.

3. KETIDAK TAHUAN / KEBIASAAN
Ini adalah hal menarik, ketidak tahuan melakukan korupsi. Bila referensi kita bahwa pendapatan resmi seseorang (pejabat) adalah gaji plus tunjangan yang mengikuti jabatannya. Maka bagaimana dengan pejabat yang menerima uang tanda terimakasih, apakah termasuk korupsi juga ? Kalau ditanyakan kebanyak orang, hal ini akan menimbulkan pro dan kontra. Yang pro mengatakan bahwa uang tersebut dikasi tidak diminta, jadi bukan korupsi. Pihak kontra mengatakan bahwa itu diluar pendapatan resmi, jadi termasuk korupsi. Apakah ini bisa disebut ketidaktahuan pelaku, kebiasaan atau kura-kura dalam perahu .....?

KESIMPULAN
Keserakahan itu memabukkan, membuat tidak sadar.
Kesempatan itu menyenangkan, punya kesempatan untuk bersenang-senang.
Iman itu penglihatan, melihat hal yang baik dan yang tidak baik.
Ketidaktahuan itu membutakan, jangan sampai kura-kura dalam perahu .....

Semoga korupsi menjauh dari bangsa Indonesia. Tapi karena korupsi itu bukan mahluk hidup jadi tidak bisa menjauh dengan sendirinya, maka harus dijauhkan.

Terimakasih.

Rabu, Desember 17, 2008

Indonesia Memble, Thailand Oke

Semi Final I Piala AFF di Jakarta, Indonesia Memble Thailand Oke, Skor 0-1

Akhirnya, apa yang dikhawatirkan terjadi juga. Indonesia sebagai tuan rumah leg pertama semi final Piala AFF tgl. 16 Desember 2008, harus tumbang dari tamunya Thailand dengan skor 0-1. Dan impian untuk maju ke partai final bisa dikatan musnah sudah. Menghadapi Thailand sebagai tuan rumah pada leg kedua, meraih kemenangan dengan selisihdua gol adalah sesuatu yang bisa dikatakan mustahil. Pada leg kedua nanti, kalah adalah sesuatu yang mungkin sudah biasa, seri hasil yang luar biasa dan menang suatu mujizat.
Menyaksikan pertandingan semifinal pertama kemarin, Markus cs kehilangan pola permainan. Hampir semua pemain serba salah dan panik. Apalagi setelah gol cepat (menit ke lima) terjadi pada babak pertama, akibat kesalahan kiper Markus dalam mengantisipasi umpan lambung dari sayap. Markus yang sudah lari kedepan untuk menyongsong umpan tersebut, berhenti dan mencoba mundur karena bola terlalu jauh dari jangkauannya. Akibatnya, pemain Thailand dengan bebas menyundul bola ke pojok gawang yang sudah tidak terjaga. Gol cepat yang sangat menyesakkan.
Peluang pada leg ke-dua di Bangkok tgl. 20 Desember 2008, Indonesia 25% Thailand 75%.

Selasa, Desember 16, 2008

Indonesia vs Thailand



SEMIFINAL PIALA AFF 2008
INDONESIA VS THAILAND


Hari ini Selasa, 16 Desember 2008 di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta akan dilangsungkan leg pertama semifinal Piala AFF yang akan berhadapan kesebelasan Indonesia dan Tahiland.

Indonesia sebagai runner up grup A harus berhadapan dengan juara grup B, Thailand, yang berhasil meraih nilai sempurna 9 dengan tidak pernah kecolongan satu gol-pun.
Melihat hasil pertandingan di masing-masing grup, dimana Indonesia menang melawan Myanmar dengan skor 3-0, mengkandaskan Kamboja 4-0 dan kalah menghadapi Singapura 0-2. Produktifitas kesebelasan Indonesia adalah 7-2.
Thailand sebagai juara grup B, berhasil meraih nilai sempurna 9 dengan memenangkan tiga pertandingan, melawan Vietnam 2-0, menghancurkan Laos 6-0 dan melumat Malaysia 3-0. Pruduktifitas kesebelasan Thailand sangat spektakuler 11-0.

Jika melihat hasil di masing-masing grup jelas terlihat Thailand begitu perkasa. Penampilan yang penuh semangat tidak pernah mengenal lelah dengan kualitas teknik yang cukup baik, Thailand lebih diunggulkan dibanding dengan tuan rumah.
Indonesia sebagai tuan rumah pada leg pertama harus memanfaatkan betul dukungan supporter yang akan datang memenuhi stadion Gelora Bung Karno. Harus tampil allout, tidak ada lagi alasan kecapaian karena tampil terus menerus dengan pemain yang sama. Walaupun Tahiland begitu perkasa, tidak berarti tidak bias dikalahkan. Kalau ingin maju ke Final, menang sekarang atau tidak samasekali. Hasil seri apalagi kalah, akan menguburkan impian kebangkitan sepak bola Indonesia. Selamat bertanding, tetap semangat.
Prediksi hari ini, Indonesia-Thailand (45%-55%).